Waspadai Bencana di Puncak Musim Kemarau, BPBD Belu Lakukan Kesiapan Dini di Semua Bidang

27 Agustus 2022, 09:32 WIB
Ilustrasi bencana di puncak musim kemarau. /Miju/Pixabay

FLORES TERKINI – Puncak musim kemarau tahun ini diprakirakan akan jatuh pada bulan Oktober hingga November.

Menjelang puncak musim kemarau itu, sejumlah hal pun dipersiapkan sebagai langkah antisipasi terhadap potensi bencana yang bisa saja terjadi.

Antisipasi dan kewaspadaan itu juga dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NT).

Baca Juga: UPDATE Jadwal Acara RCTI Hari Ini, Sabtu 27 Agustus 2022: Indonesia's Got Talent Tayang Siang Ini

Antisipasi oleh BPBD Belu diwujudkan dalam bentuk imbauan kepada seluruh masyarakat agar sudah menyiapkan diri sebelum menghadapi perubahan iklim yang diprakirakan akan berlangsung cukup drastis di puncak musim kemarau.

Imbauan itu disampaikan Plt. BPBD Belu, Jules Contantyn CMA Ando, di ruang kerjanya pada Jumat, 25 Agustus 2022, seperti dilansir rajawalinews.id.

Kata Ando, kesiapan BPBD Belu meliputi komposisi personelnya berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 tentang Penyelenggaraan Penangulangan Bencana Daerah Kabupaten Belu, yang mencakup semua bidang.

Baca Juga: ETMC Siap Hadirkan Hadiah Fantastis, Mulai dari Juara untuk Tim hingga Pribadi, Ini Jumlahnya

Bidang-bidang dimaksud adalah bidang I pencegahan dan kesiapsiagaan berkaitan dengan penyebaran informasi dan bidang II kedaruratan dan logistik yaitu bantuan darurat saat bencana.

Kemudian, bidang III rehabilitasi dan rekonstruksi, yaitu tim yang melakukan penilaian apakah kategori bencana dan selanjutnya dilakukan langkah perbaikan dan rekonstruksi rumah yang terkena bencana.

Untuk kesiapsiagaan masyarakat, menurut Cons Ando, BPBD telah melakukan sosialiasasi pencegahan dini.

Baca Juga: Renungan Katolik Hari Minggu Biasa XXII, 28 Agustus 2022: Kerendahan Hati dan Kedermawanan Sejati

"Dalam musim sekarang ini kewaspadaan tinggi kita pada bencana angin, kebakaran dan kekeringan, kita sudah melakukan sosialisasi pencegahan di masyarakat, bagaimana apabila terjadi angin, bagaimana kebakaran dan kekeringan," ujar Cons Ando, sapaan akrabnya.

Sosialisasi yang dimaksudkan adalah langsung melibatkan pemerintah desa dan kelurahan bersama masyarakat serta langsung dilakukan simulasi.

Selain itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan PUPR agar mobil tanki melayani apabila terjadi bencana kebakaran dan titik rawan kekeringan terutama di wilayah perkotaan.

Baca Juga: UPDATE Jadwal Acara GTV Hari Ini, Sabtu 27 Agustus 2022: Saksikan Serigala Bucin dan IPA IPS S2

"Kita siapkan mobil pemadam kebakaran apabila bencana dan enam petugas yang siap 1 x 24 jam. Kami juga sudah koordinasi dengan lintas OPD di antaranya Dinsos, PUPR, Dinkes, untuk sama-sama melakukan penanganan bencana yang terjadi nanti," terang Cons Ando.

"Kita juga sedang melakukan pemetaan daerah rawan kekeringan yang nantinya armada tanki kita kerahkan mensuplai air sesuai kebutuhan,” imbuhnya.

Adapun dalam data BPBD Belu, perkotaan menjadi daerah yang rawan terjadi bencana kebakaran akibat kepadatan penduduk dan kelalaian dalam rumah tangga.

Karena itu, Cons Ando mengimbau agar masyarakat menghindari prilaku dan kelalaian yang mengakibatkan terjadinya bencana.

Baca Juga: Polri Gencar Berantas Perjudian, Ada Kaitannya dengan Ferdy Sambo?

"Untuk kewaspadaan bencana kebakaran, kita imbau agar jangan membuang puntung rokok sembarangan di hutan, pastikan kompor tak menyala saat keluar rumah dan matikan listrik apabila bepergian jauh sebab angin besar bisa akibatkan kabel utama PLN putus atau tertimpa kayu yang patah," urai Cons Ando.

"Untuk kekeringan kami mengimbau agar menggunakan air seperlu mungkin dan menanam tanaman yang tidak boros air," tutupnya.***

Artikel ini telah terbit sebelumnya di rajawalinews.id dengan judul: “Bencana yang Bakal Terjadi di Puncak Kemarau, BPBD Belu Siapkan Langkah Antisipasi dan Beri Himbau Ini”.

Editor: Ade Riberu

Sumber: rajawalinews.id

Tags

Terkini

Terpopuler