Sejarah Baru! Tanam Padi di Desa Ekoae, Pj Bupati Ende: Negara sedang Darurat Kemandirian Pangan

- 2 Mei 2024, 08:12 WIB
Pj Bupati Ende Agustinus Gadja Ngasu dalam kegiatan penanaman perdana padi sawah di hamparan Pongo, Desa Ekoae, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende, Senin (29/04/2024).
Pj Bupati Ende Agustinus Gadja Ngasu dalam kegiatan penanaman perdana padi sawah di hamparan Pongo, Desa Ekoae, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende, Senin (29/04/2024). /Dok. Ist./Ho-FLORESTERKINI.com

FLORESTERKINI.com – Penjabat (Pj) Bupati Ende, Dr. dr. Agustinus Gadja Ngasu, M.Kes., MMR, terlibat dalam kegiatan penanaman perdana padi pada lahan sawah tadah hujan di hamparan Pongo, Desa Ekoae, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende, belum lama ini.

Agustinus Gadja Ngasu dalam sambutannya mengatakan, kegiatan tersebut merupakan sejarah bagi dirinya, karena baru pertama kali ia ikut menanam padi secara langsung di lahan sawah tersebut.

Ia mengatakan, saat ini negara sedang dalam kondisi darurat kemandirian pangan. Karena itu, masyarakat didorong untuk dapat membeli beras dari hasil produksi sendiri.

“Negara kita dalam keadaan darurat kemandirian pangan, hampir semua komoditi strategis nasional dipenuhi dengan mengimpor. Kita harus membeli beras yang bersumber dari hasil panen petani kita sendiri,” kata Agustinus Ngasu, Senin, 29 April 2024.

Penanganan Potensi Darurat Pangan

Pj Bupati Ende Agustinus Gadja Ngasu didampingi unsur Forkopimda dalam kegiatan penanaman perdana padi sawah di hamparan Pongo, Desa Ekoae, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende, Senin (29/04/2024).//
Pj Bupati Ende Agustinus Gadja Ngasu didampingi unsur Forkopimda dalam kegiatan penanaman perdana padi sawah di hamparan Pongo, Desa Ekoae, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende, Senin (29/04/2024).// Dok. Ist./Ho-FLORESTERKINI.com

Pj Bupati Ende mengatakan, produksi padi di Kabupaten Ende berpotensi mengalami penurunan, akibat adanya Elnino yang terjadi di akhir tahun 2023 sampai awal 2024. Fenomena ini juga berdampak pada penurunan luas tanam hingga ke hasil produksi padi.

Sementara itu, lanjutnya, jumlah penduduk yang membutuhkan makan terus bertambah, sehingga langkah darurat yang diambil adalah dengan cara mengimpor beras.

"Tetapi kalau ada negara yang menahan ekspor ke Indonesia maka akan menimbulkan permasalahan yang perlu ditangani bersama secepatnya," bebernya.

Ia mengatakan, untuk mengatasi kondisi darurat pangan, pemerintah berupaya agar semua daerah dapat memberi kontribusi produksi beras, dengan cara memanfaatkan lahan-lahan yang sesuai untuk ditanami padi sawah.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah