Banjir Bandang di Kabupaten Kupang, Puluhan Rumah Warga Lenyap Seketika

30 Desember 2022, 10:47 WIB
Ilustrasi banjir bandang. /PIXABAY/Hans Braxmeier

FLORES TERKINI – Sebanyak 29 rumah warga di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), lenyap seketika usai diterjang banjir bandang pada Kamis, 29 Desember 2022 dini hari.

Puluhan rumah yang hilang tersapu banjir bandang tersebut merupakan hunian milik warga Desa Naitael, Kabupaten Kupang, NTT.

Hal itu merujuk pada laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT melalui Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kupang, Elfrid V Saneh.

Baca Juga: Pele Meninggal Dunia, Patung Kristus Penebus di Brasil Berganti Warna

"Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan BPBD, ada 29 rumah warga yang hilang terbawa banjir bandang di Desa Naitael, Kecamatan Fatuleu Barat," kata Elfrid pada Kamis kemarin, dikutip FloresTerkini.com dari ANTARA.

Selain Desa Naitael, banjir bandang juga melanda Desa Tuakau, Kecamatan Fatuleu Barat.

Elfrid mengatakan, banjir bandang tersebut terjadi akibat meluapnya air di Sungai Siumate, hingga merusak 85 rumah warga di dua desa tersebut.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Jumat 30 Desember 2022: Ternyata Abimana Bersih, Kemungkinan Sosok Ini Jadi Pelakunya

Namun, lanjut Elfrid, kerusakan yang cukup parah dialami warga Desa Naitael, di mana 29 rumah warga hilang disapu banjir bandang.

Sedangkan di Desa Tuakau, sebanyak 56 unit rumah rusak dan terendam air banjir.

"Kondisi paling berat terdapat di Desa Naitael, selain ada rumah warga yang hilang terbawa banjir, juga ada rumah warga yang rusak akibat luapan Sungai Siumate," ujarnya.

Baca Juga: Pele Meninggal Dunia, Ini Lokasi Pemakaman Legenda Sepak Bola Brasil

Dia menambahkan, banjir bandang itu juga menyebabkan 85 kepala keluarga harus mengungsi ke Posko Kesehatan di SMP Negeri 4 Siumate, Kecamatan Fatuleu Barat.

Terkait kebutuhan bagi korban terdampak, Elfrid mengutarakan jika yang sangat diperlukan saat ini adalah terpal, makanan siap saji, air bersih, selimut, dan family kit.

"Warga yang rumahnya rusak total dan masih terendam banjir bertahan di pengungsian, karena hujan masih mengguyur daerah itu," kata Elfrid V Saneh.

Menurut dia, selain merusak rumah penduduk, banjir bandang juga merusak infrastruktur jalan raya yang menghubungkan dua desa di Kecamatan Fatuleu Barat.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler