Potret Pendidikan di SDN Kepiketik-Sikka: Berawal dari Harapan, Janji, dan Realisasi Pembangunan Infrastruktur

15 November 2023, 20:34 WIB
Gedung baru SDN Kepiketik pasca dibangun oleh instansi vertikal dan BUMN di Sikka, NTT. /Irma Rose/FLORES TERKINI

FLORES TERKINI, Sikka – Harapan guru dan murid untuk belajar dengan nyaman di SDN Kepiketik, Desa Mahekelan, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kini akhirnya dapat terwujud, setelah lima tahun lebih mereka terpaksa mengajar dan belajar di bangunan reyot yang terbuat dari kayu dan bilih bambu.

Penelusuran oleh awak media ini, Bupati Sikka yang menjabat saat itu, Fransiskus Roberto Diogo, sempat mengunjungi SDN Kepiketik di tanggal 8 November 2019 dan memberikan bantuan kepada para siswa di sekolah itu berupa tas sekolah yang berisikan peralatan sekolah dan buku.

Di kunjungan berikutnya, Fransiskus Roberto Diogo bersama Komunitas Jeep Maumere (KJM) mengunjungi SDN Kepiketik, tepat di hari ulang tahun ke-48 Bupati yang akrab disapa Robby Idong itu, 1 Februari 2020.

Baca Juga: Festival Genang Era di Leworok Digelar Selama 3 Hari, Fokus pada Pemanfaatan Pangan Lokal

Dalam kunjungan itu juga, Robby Idong turut menjanjikan akan membangun ruang kelas permanen, karena dirinya melihat kondisi kelas darurat yang hanya dibangun dari bilah bambu dan kayu serta beratapkan seng.

Awak media ini sebelumnya juga sempat mengunjungi SDN Kepiketik pada bulan Juni 2023. Saat itu, salah seorang guru yang mengajar di SDN Kepiketik, Maria Marseli, mengeluhkan kondisi infrastruktur sekolah yang berdampak terhadap situasi belajar-mengajar para siswa dan guru.

"Pembelajaran kadang terganggu, ketika guru mengajar pasti suara terdengar sampai di ruang sebelah," kata guru yang telah mengabdi di SD Kepiketik selama kurang lebih 10 tahun itu.

Baca Juga: Pengerjaan Ruas Jalan Ritaebang-Tanahlein-Lamaole Terus Menunjukkan Trend Positif, Hasilnya Bakal Lebih Mulus

Dikatakannya, ruangan kelas yang dibangun dengan kayu itu sempat rusak parah saat musim hujan dan berangin melanda wilayah itu di tahun 2017.

Informasi yang dihimpun media ini, SDN Kepiketik hanya memiliki 4 ruangan kelas, yang terdiri dari 2 ruang kelas permanen dan 2 ruang kelas darurat, yang dibangun dengan bilah bambu dan kayu. Tampak kelas darurat tersebut hanya dapat menampung 6 hingga 12 siswa karena luas ruangan yang terbatas.

Selain itu, ruang kelas darurat ini tampak terbuka dari luar dan pembagian kelas hanya disekat dengan bilih kayu. Parahnya lagi, sekolah ini belum tersentuh jaringan listrik, sementara genset yang dimiliki pihak sekolah mengalami kerusakan.

"Kalau ada kegiatan yang membutuhkan listrik kita pakai genset, tapi genset ini rusak, tangkinya bocor," ujarnya.

Baca Juga: Pindah Partai! Wacana PAW 2 Anggota DPRD Sikka Batal Demi Hukum, Yan Mboiyk: Ada Miskomunikasi

Tak hanya itu, akses jalan menuju SDN Kepiketik juga masih memprihatinkan. Tampak ruas jalan menuju sekolah ini yang sejauh 3 km rusak dan dipenuhi bebatuan besar, yang menyulitkan guru datang untuk mengajar.

Kondisi jalan menuju SDN Kepiketik.// Irma Rose/FLORES TERKINI

Hingga bulan Juni 2023, awak media ini kembali mengunjungi SD Kepiketik dan menemukan bahwa belum ada realisasi dari Pemda Sikka sebagaimana janji yang diutarakan sebelumnya, yakni untuk merehab bangunan sekolah yang memprihatinkan itu.

"Bupati Sikka pernah datang ke sini dan menjanjikan untuk membangun kelas dan memperbaiki ruas jalan, tapi belum ada realisasi," ujar Maria Marseli.

Baca Juga: Nakes di Flores Timur Ini Ditengarai Sering Tinggalkan Tugas, Pimpinan Layangkan Panggilan

Di bulan Juni 2023, SDN Kepiketik memiliki sebanyak 8 guru, yang terdiri dari 2 guru honor dan 6 orang guru Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sementara total murid saat itu adalah 21 siswa, sebelum penerimaan siswa baru di bulan Juli 2023 dibuka.

Informasi yang dihimpun media ini, para guru di SDN Kepiketik juga tidak mendapatkan insentif khusus Daerah 3T (Terluar, Terpencil, Terdepan). Sementara SPP siswa per bulan dipatok Rp20.000. Sebelumnya tiga tahun selama pandemi COVID-19, siswa tidak membayar SPP.

Kemudian ketika memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2023, Ketua GMNI Sikka, Yohanes Maro, mengunjungi SDN Kepiketik dan memberikan bantuan buku.

Baca Juga: Momen 2 Anak Jokowi Salaman dengan Megawati, Pertanda Perpisahan? Begini Jawaban Gibran

GMNI Sikka menilai adanya kontradiksi antara visi, misi, tujuan, dengan arah kebijakan dan program pembangunan, yang telah termuat dalam RPJMD Sikka Tahun 2018-2023.

"Terlihat adanya kontradiksi dari visi pemenuhan hak dasar terpenuhinya aspek pendidikan serta misi untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang berkualitas," ujarnya.

GMNI Sikka menyebutkan, kondisi SDN Kepiketik saat itu bertolak belakang dengan cita-cita bangsa Indonesia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Pendidikan yang mampu melahirkan sumber daya manusia berkualitas harus ditopang oleh fasilitas yang memadai," ujar Ketua GMNI Sikka.

Baca Juga: Mengejutkan! Andika Perkasa Akui Pernah Dapat Tekanan Menangkan Capres Tertentu

Mendengar informasi kondisi sekolah SD Kepiketik yang memprihatinkan itu, pada pertengahan bulan Juni 2023, Dandim 1603/Sikka, Letkol Czi Setiawan Nur Prakoso Utomo, mengunjungi sekolah tersebut bersama GM Pelindo Maumere, Erry Ardiyanto.

Mereka bertemu dengan Ketua RT 01 Kepiketik, Susana Sina, dan Maria Marseli, sembari mendengar keluhan warga mengenai kondisi sekolah yang memprihatinkan itu.

Berdialog dengan warga, Dandim 1603/Sikka menekankan agar bantuan yang diberikan oleh jajaran BUMN dan instansi lintas sektoral nantinya tidak dipolitisir oleh oknum tertentu.

Baca Juga: Timnas AMIN Diumumkan, Mantan Kepala Basarnas Jadi Captain, Simak Komposisi Lengkapnya di Sini!

Dandim 1603/Sikka kemudian berkomitmen untuk mengajak masyarakat bersama Babinsa untuk memulai pembangunan SDN Kepiketik, dibantu oleh jajaran BUMN dan instansi lintas sektoral di Kabupaten Sikka.

Kurang lebih lima bulan proses pembangunan SDN Kepiketik dilakukan oleh Babinsa TNI AD bersama warga sekitar, namun perjuangan mewujudkan pendidikan yang layak ini masih mengalami berbagai tantangan.

Bangunan darurat SDN Kepiketik sebelum dibangun dan direhab.// Irma Rose/FLORES TERKINI

Perjalanan menuju SDN Kepiketik dari ruas jalan raya Waigete harus menempuh jarak 3 kilometer dengan medan yang terjal dan berbatu. Hanya sekitar 1 kilometer saja jalan yang sudah dirabat, sisanya rusak parah.

Awal September 2023, as roda truk pengangkut material bagian belakang sempat mengalami kerusakan dan harus diganti. Bersyukur, waktu itu warga sekitar bersama Babinsa TNI membantu proses perbaikannya, sehingga pembangunan di SDN Kepiketik masih bisa dilanjutkan.

Baca Juga: Tunjuk Emil Dardak Jadi Jubir, Gibran: Dia Muda dan Berprestasi

Perjuangan tak sampai di situ, warga sekitar bahu-membahu menutup jalan yang berlubang dan berbatu menggunakan pasir, agar memperlancar transportasi.

Akhirnya, tepat pada momentum suasana Hari Pahlawan 2023, instansi lintas sektoral, BUMN di Sikka, berkolaborasi dengan komunitas Shoes for Flores, dapat meresmikan bangunan SD Negeri Kepiketik, tepatnya pada Sabtu, 11 November 2023.

Gedung darurat yang sebelumnya berdiri dengan bilih bambu dan kayu, sekarang menjadi bangunan yang layak untuk aktivitas belajar-mengajar siswa dan guru, semuanya berkat bantuan solidaritas dari instansi lintas sektor dan BUMN Sikka.

Baca Juga: Peluang Bisnis, Pesanan Ekspor Brand Lokal dan UMKM Melampaui 4 Kali Lipat di Shopee 11.11 Big Sale

"Bantuan ini wujud semangat kami, di mana pahlawan kita sudah mewujudkan kemerdekaan, namun masih ada fasilitas pendidikan yang kurang layak," ucap Dandim Sikka, Sabtu, 11 November 2023, saat acara peresmian SDN Kepiketik.

Tak hanya bangunan, beberapa bantuan yang juga diberikan yakni 3 ruang kelas, 6 kursi, 3 meja, 1 lemari, dan 1 white board.

Adapun peresmian pembangunan gedung kelas itu ditandai dengan penyerahan kunci tiga gedung ruang kelas kepada Kepala Sekolah SDN Kepiketik, Ridwan B. Putra, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara (BA) dan pemeriksaan ruang kelas.

Baca Juga: Duh Gawat! Beredar Pakta Integritas Menangkan Ganjar-Mahfud, Isinya Sungguh Memilukan?

"Saya sangat berterima kasih kepada para donatur untuk material serta anggota Kodim 1603/Sikka, yang sudah dua bulan lebih bekerja dan merehab SDN Kepiketik bersama masyarakat Desa Mahekelan," ucap Dandim Sikka.

Fransiscus Go, penulis dan pemerhati pembangunan, mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan sektor penting bagi perkembangan sumber daya manusia untuk kemajuan negara. Karena itu, tanggung jawab pembangunan sekolah tidak layak ini seharusnya menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah daerah.

"Pemerintah daerah (pemda) selayaknya memperhatikan kapasitas angkatan muda dengan memberikan pendidikan setinggi mungkin atau pendidikan vokasi, sehingga melahirkan angkatan muda yang handal," ujar Fransiscus Go dalam tulisannya yang berjudul 'Orang Muda dan Tanggung Jawab Pemerintah Daerah'.***

Editor: Max Werang

Tags

Terkini

Terpopuler