Kisah Hidup Bocah Difabel di NTT yang Menyayat Hati: Ada Air Mata di Balik Himpitan Ekonomi

- 12 Februari 2021, 08:04 WIB
Karolina Kriss Niken, bocah difabel di Mumut, Desa Compang Wedang, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Karolina Kriss Niken, bocah difabel di Mumut, Desa Compang Wedang, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). /FLORES TERKINI/Efren Polce

FLORES TERKINI - Hidup adalah perjuangan. Perjuangan itu tentu membutuhkan pengorbanan. Bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik, tentu akan sangat merasakan bagaimana harus berjuang dan berkorban menapaki kehidupan sehari-hari.

Kondisi itu telah dilakoni oleh seorang bocah difabel berumur 9 tahun bernama Karolina Kriss Niken. Dia merupakan warga asal Desa Compang Wesang, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara timur (NTT).

Putri keempat dari Stefanus Jebarut dan Regina Mumut itu mengalami kelumpuhan sejak lahir. Betapa tidak, hingga saat ini, Niken mengisi kesehariannya, dengan berbaring lesu dan hanya bersandar di tempat tidur. Kondisinya pun sangat memprihatinkan.

Baca Juga: Pedro Pascal dan May Ramsey Duel Lagi, Nantikan Serial TV Adaptasi Gim The Last of Us di November 2021

Meski begitu, pendampingan orangtua juga merupakan kisah rasa cinta tiada tara untuk buah hatinya.

Saat diwawancarai wartawan, air mata haru Stefanus Jebarut dan Regina pun tak terbendung.

Stefanus mengatakan, selama sembilan tahun lamanya, gadis kecil itu menghabiskan hari-harinya hanya dengan berbaring dan bersandar di tempat tidur.

Baca Juga: Sangat Gampang! Ini Resep Kue Lapis Pandan, Cocok untuk Arisan Rumah Tangga

Namun, Stefanus dan istrinya tetap tegar untuk merawat Niken, meski di tengah ekonomi yang serba kesulitan.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x