Jawabi Persoalan Para Guru Terkait Seleksi CPNS dan PPPK, PGRI Flores Timur Dorong Dibukanya Hotline

- 4 Juli 2021, 18:16 WIB
Perwakilan PGRI Kabupaten Flores Timur dan Wakil Bupati Flores Timur usai mengadakan dialog bersama.
Perwakilan PGRI Kabupaten Flores Timur dan Wakil Bupati Flores Timur usai mengadakan dialog bersama. /Tangkap Layar YouTube.com/APB Channel/

FLORES TERKINI - Dalam dialog terbatas antara Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur, Maksimus Masan Kian, dengan Ketua PGRI Cabang se-Kabupaten Flores Timur, Jumat 2 Juli 2021, ada beberapa hal mengemuka berkaitan dengan pelaksanaan CASN PPPK Guru di Kabupaten Flores Timur.

Satu hal yang paling dikritisi yakni tidak adanya Formasi Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris. Menurut Ketua PGRI Cabang Wulanggitang, Edward Pope, hal itu tidak adil.

"Guru Bahasa Inggris tidak ada formasi, ini adalah bentuk ketidakadilan. Semua mapel (mata pelajaran) ada, Bahasa Inggris tidak ada. Ada apa?” kata Edward Pope.

Baca Juga: Dapat Bantuan Beruntun, Warga Lamanabi: Pak Mekeng Bawa Kami Keluar dari Keterpurukan

Tidak hanya persoalan  di atas, hal lain yang diangkat yakni, penyebaran formasi guru kelas juga dinilai tidak merata. Di Kecamatan Witihama, Adonara Timur, Solor Selatan, Solor Barat, dan Lewolema, disebutkan tidak ada formasi guru kelas.

Sehubungan dengan hal itu, pada Sabtu, 3 Juli 2021 Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli mengundang Ketua PGRI Flores Timur untuk berdialog melalui channel YouTube APB (Agustinus Payong Boli), seputar seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di kabupaten ujung timur Pulau Flores itu.

Dalam dialog bersama dengan Wakil Bupati Flores Timur itu, Ketua PGRI Flores Timur menyampaikan beberapa catatan sebagai aspirasi dari pengurus PGRI Cabang se-Kabupaten Flores Timur. Adapun beberapa catatan itu di antaranya:

Baca Juga: Sabu Raijua Bakal Gelar Pemungutan Suara Ulang, Kapolda NTT Siap Tindak Tegas Para Perusuh

  1. Formasi untuk Guru TK PAUD tidak ada.
  2. Formasi Bahasa Inggris untuk Flores Timur tidak ada.
  3. Jumlah formasi PPPK 552 merupakan jumlah yang sangat minim jika dibandingkan jumlah guru honor di atas 2.000-an.
  4. Penyebaran formasi guru mata pelajaran yang tidak merata.
  5. Formasi guru kelas pada beberapa kecamatan tidak ada (kosong).

Dialog yang ditayangkan melalui channel YouTube Agustinus Payong Boli ini berlangsung kurang lebih dua jam.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x