Pantai Pasir Putih di Desa Pasir Putih Watanlolo Kecamatan Nagawutung Siap Dijadikan Wisata Bahari

- 17 September 2021, 17:03 WIB
Bapak Konstantinus Kia bersama tokoh masyarakat di pesisir Pantai Pasir Putih, Jumat 17 September 2021.
Bapak Konstantinus Kia bersama tokoh masyarakat di pesisir Pantai Pasir Putih, Jumat 17 September 2021. //Al Beraf-Flores Terkini

FLORES TERKINI – Pariwisata di Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur tidak kalah hebatnya dengan di tempat lain di Pulau Flores.

Ada banyak tempat yang memang sudh terekspose keluar dan dikenal oleh banyak orang, tapi sebagian besar masih belum diekplorasi lebih jauh.

Hal yang sama terjadi dengan Pantai Pasir Putih Watanlolo, Desa Pasir Putih, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata.

Baca Juga: Luar Biasa, Inilah Satu-satunya Guru SD di Flores Timur yang Berhasil Melewati Ambang Batas Passing Grade

Pantai yang digadang sebagai salah satu pantai dengan panjang bentangan pasir putihnya sekira 5 km jauhnya.

“Gugusan pasir putih di pantai ini terbentang sepanjang 5 km, berpasir putih bersih dan memiliki laut yang biru cerah,” kata Konstantinus Kia ketika dihubungi Flores Terkini via WhatsApp.

Konstantinus Kia sedang duduk di pesisir pantai Pasir Putih Watan Lolo.
Konstantinus Kia sedang duduk di pesisir pantai Pasir Putih Watan Lolo. /Al Beraf-Flores Terkini

Konstantinus Kia atau biasa disapa Kons mengatakan, pantai pasir putih ini sebenarnya bisa dijadikan sebagai kampung wisata.

Baca Juga: Tidak Ada Dana, Pengelola PAUD St. Fransiskus Dusun Gere Setia Mendidik di Tengah Kurangnya Fasilitas

“Mengapa bisa jadi kampung wisata, karena di sini potensinya sudah ada, pasir putih, laut biru, bentangan pantai yang sangat panjang, dan pelan-pelan sudah mulai terjangkau wisatawan lokal maupun turis asing,” terang Kons.

Kons sedang berbincang dengan tokoh masyarakat dengan background Pantai dan Laut biru Pasir Putih.
Kons sedang berbincang dengan tokoh masyarakat dengan background Pantai dan Laut biru Pasir Putih. /Al Beraf-Floresterkini.com

Kons yang juga adalah salah satu calon Kepala Desa di Desa Pasir Putih ini pun mengungkapkan bahwa di sana ada kampung kecil dengan jumlah penduduk terbatas.

“Ada kampung di sini, rata-rata mereka adalah umat Muslim dengan jumlah sekitar 11 sampai 20 lebih Kepala Keluarga,” tambahnya.

Baca Juga: Sastrawan dan Pegiat Sastra Asal Flores Timur Gelar Event Poetry Reading Award, Ini Total Hadiahnya

Lebih jauh, Kons menceritakan bagaimana Pantai Pasir Putih dahulu dan sekarang. Menurutnya, dulu lebih indah karena dipenuhi terumbu karang.

“Dulu di pantai ini penuh dengan terumbu karang, tapi saat ini karang sudah hilang, tinggal hamparan pasir putih yang indah. Tekad kita ke depan, pantai ini dijadikan wisata bahari yang potensial,” katanya.

Pantai Pasir Putih yang masih asri dengan hamparan pantai membentang sepanjang 5 km.
Pantai Pasir Putih yang masih asri dengan hamparan pantai membentang sepanjang 5 km. /Al Beraf-Floresterkini.com

Kons melanjutkan, sejauh ini pemerintah sudah menaruh perhatian, khususnya pemerintah desa, tapi belum maksimal.

Baca Juga: Gelar RUAC III, PMKRI Larantuka Berkomitmen Perkuat Kapasitas Anggota

Untuk itu, Kons mengharapkan, wacana yang dulu biasa didengungkan tentang menjadikan Pantai Pasir Putih Watanlolo sebagai wisata bahari, semoga secepatnya terealisasi.

“Program IDM atau Indeks Desa Membangun sudah menjadi target utama, namun pemetaan masalah belum maksimal, apa permasalahan utama di sini,” terang Kons.

Sejauh ini, menurut Kons, masalah yang belum dianalisis secara bagus ialah soal kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

Baca Juga: 12 Tahun Merantau ke Flores, Begini Kisah Mas Jani yang Rela Tinggalkan Istri dan Anak-Anak demi Jualan Pentol

“Di sini air bersih jadi faktor kunci untuk kesehatan, sementara SDM masih terbatas karena kami lebih banyak yang tamat SD, lalu ekonomi juga jadi kunci, apalagi di sini kampung nelayan juga, tinggal saja memilih generasi muda dan menyiapkan mereka melalui Balai Pelatihan di ibu kota Kabupaten Lembata, Lewoleba,” harapnya.

Kons sungguh-sungguh memiliki minta besar untuk pariwisata daerah dan pengembangan potensi berbasis masyarakat yang memiliki jantung dalam diri orang muda.

“Sekarang, tinggal saja kami buat pemetaan masalah yang paling mendominasi dan mengevaluasi bersama untuk dijadikan program yang berguna,” tutupnya.***

Editor: Eto Kwuta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x