Network
FLORES TERKINI - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan musim kemarau tahun 2022 di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan dimulai pada bulan Maret dan April 2022.
Menurut Kepala BMKG Dwikora Karnawati, dalam rentang waktu prakiraan musim kemarau di NTT tersebut, curah hujan semakin berkurang dan ini merupakan masa transisi.
Karena itu, BMKG meminta Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Daerah di kabupaten/kota di NTT untuk mengambil langkah mitigasi demi mewaspadai musim kemarau tahun 2022 ini, terutama daerah yang mengalami musim kemarau di bawah normal.
Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming GTV 17 Maret 2022, Nonton Take It Or Leave It dan Blue Crush
“Pemerintah daerah dan masyarakat di daerah yang rawan karena kekurangan air bersih diharapkan dapat melakukan penyimpanan air pada masa peralihan musim hujan ke musim kemarau untuk memenuhi danau, waduk, embung kolom retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya,” kata Dwikora sebagaimana dilansir ANTARA, Selasa, 15 Maret 2022.
Dwikora juga meminta di masa transisi ini dengan curah hujan semakin berkurang, wilayah-wilayah dengan potensi hujan yang masih terjadi saat ini perlu disikapi dengan membuat simpanan air yang akan dimanfaatkan pada masa puncak musim kemarau.
BMKG juga meminta pemerintah daerah dan masyarakat di daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) untuk waspada menjelang dan pada puncak musim kemarau, terutama di wilayah yang mengalami musim kemarau lebih kering dari normalnya.
Baca Juga: Love Story The Series Rabu 16 Maret 2022: Madinah Celaka Maut, Faisal Hajar Attar hingga Babak Belur
Selain itu, untuk menekan risiko penurunan hasil pada lahan sawah maka pengelolaan air bagi kebutuhan pertanian harus dilakukan lebih hemat dan penggunaan varietas yang genjah dan toleran kekeringan.
