Network
FLORES TERKINI – Warga Desa Roho, Kecamatan Buyasuri, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), seketika memilih merapat ke desa tetangga gegara tower atau menara Telkomsel di desa itu ambruk.
Tower tersebut ambruk setelah angin kencang menerjang desa tersebut selama lima hari beruntun.
Akibatnya, warga kesulitan mendapatkan jaringan Telkomsel hingga harus mencari lokasi tertentu dari desa lain untuk bisa melakukan komunikasi seluler.
Baca Juga: Harga Pi Coin Meroket di Bursa Saham Lahirkan Kontroversi, CoinGecko: Mainnet Belum Diluncurkan
“Kalau ke rumah, jaringannya hilang,” kata Kepala Desa Roho, Jamaludin Abu, dikutip FloresTerkini.com dari ANTARA.
Jamaludin Abu menjelaskan, tower Telkomsel tersebut ambruk pada Minggu, 1 Januari 2023 sekira pukul 23.00 WITA, saat angin kencang menerjang daerah itu.
Bahkan sebelum ambruk, tower tersebut sempat bergoyang-goyang ketika diterpa angin kencang.
“Sejak angin kencang pertama kali menerjang desa ini, warga di sini memang sudah khawatir karena towernya terus bergoyang-goyang saat diterjang angin,” katanya.
Tiga hingga empat hari berselang, lanjut Jamaludin, beberapa perangkat penahan tower itu seperti baut menara mulai lepas satu per satu.
Kondisi tersebut menyebabkan warga yang rumahnya tepat berada di bawah tower Telkomsel tersebut langsung mengungsi untuk sementara, karena khawatir tertimpa menara saat ambruk.
Baca Juga: Prediksi Harga Shiba Inu di Januari 2023, Bullish atau Bearish?
Sebelumnya, kata Jamaludin, warga memang sudah memprediksi jika menara tersebut akan patah pada Minggu malam.
“Sehingga semalam ada yang menyaksikan langsung (ketika) tower Telkomsel itu patah,” ujar dia.
Meski tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, kerugian lain yang diderita adalah hasil pertanian yang rusak akibat tertimpa besi-besi dari menara itu.
Jamaludin mengaku sudah mengimbau warganya untuk tidak mengutak-atik menara itu, karena tak ingin sesuatu terjadi.
Dia berharap agar pihak terkait, khususnya Telkomsel, bisa segera mengutus petugas untuk merapihkan patahan menara tersebut dan membangun yang baru.
“Kami siap membantu jika memang diperlukan bantuannya untuk membersihkan lahan atau lainnya,” ujar dia.***
