“PPK dan Dinkes terkesan mengabaikan kondisi riil di Puskesmas Ritaebang, di mana perawatan pasien di musim hujan ini, para pasien rawat jalan ada yang dirawat di teras dan lorong Puskesmas,” sentil Mahlin.
Di sisi lain, para nakes setempat pun mengaku kewalahan dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap para pasien akibat molornya proyek di Puskesmas Ritaebang.
Kepala Puskesmas Ritaebang, Darius Sabon Ama, mengatakan bahwa para nakes sudah tidak nyaman lagi bekerja di teras luar bangunan Puskesmas yang lama.
"Memang, para nakes sudah merasa tidak nyaman bekerja di teras luar, apalagi ketika ada pasien yang harus mendapatkan penanganan cepat yang mana membuat aktivitas menjadi terganggu," kata Darius ketika ditemui awak media di Puskesmas Ritaebang pada Kamis, 2 Maret 2023 pagi.
Menurutnya, pihaknya sudah menyampaikan terkait kondisi itu ke dinas terkait beberapa waktu lalu, dan masih menunggu respon balik hingga saat ini.
Baca Juga: Heboh Dijodohkan dengan Fuji, El Rumi: Saya Masih Jomblo
"Saya sudah sampaikan ke dinas terkait hal ini, namun seperti kenyataan sekarang yang sedang dilihat bahwa bangunan baru ini belum bisa kami gunakan karena belum ada serah terima," sambungnya.
Sementara itu, seorang nakes Puskesmas Ritaebang yang enggan dituliskan namanya mengamini bahwa kerja para nakes terganggu gegara belum dimanfatkannya hasil proyek itu, apalagi didukung dengan cuaca musim ini yang masih sering diguyur hujan lebat.
Kata dia, ketika hujan, mereka berkali-kali harus bergeser dari tempat kerja yang sebelumnya ke tempat yang lebih aman, sehingga pelayanan kepada para pasien dapat terus berjalan.