Dia meminta adanya kolaborasi aktif, terutama antara pemerintah daerah dan pusat, untuk mengendalikan wabah rabies, khususnya di episentrum wabah rabies di Flores dan TTS.
"Tugas pemerintah itu bukan hanya sebatas rapat-rapat, zoom-zoom, imbauan-imbauan, buat surat dan lainnya, tetapi butuh aksi nyata, ayo dikawal kalau perlu dipaksa!" tegas Dianar.
Saat ini, Bupati TTS sudah mengeluarkan pernyataan status Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies di daerah itu. Hampir senada, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat juga sudah mengeluarkan surat imbauan terkait upaya penanganan rabies di Pulau Timor dan NTT umumnya.
Meski demikian, tak dapat dipungkiri bahwa selama masa KLB, kasus gigitan terus bertambah, kecamatan dan desa yang tertular juga semakin meluas, demikian Dianar menutup keterangannya.***