Tanaman Diserang Penyakit, Petani Pisang di Ende Mengaku Alami Kerugian hingga Jutaan Rupiah

- 2 Mei 2024, 06:54 WIB
Tanaman pisang milik petani di Ende yang diduga sudah terserang penyakit darah pisang.
Tanaman pisang milik petani di Ende yang diduga sudah terserang penyakit darah pisang. /Dok. Ist./Ho-FLORESTERKINI.com

FLORESTERKINI.com – Wilhelmus Mali, seorang petani pisang di Desa Neotonda, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mengaku mengalami kerugian hingga jutaan rupiah pasca tanamannya diserang penyakit darah pisang.

Adapun Kecamatan Kota Baru merupakan satu dari 16 kecamatan di Kabupaten Ende yang diserang penyakit darah pisang tersebut.

Wilhelmus Mali mengatakan, ratusan rumpun pisang yang tumbuh di lahan miliknya seluas kira-kira satu hektar itu, sebagian besarnya sudah terserang penyakit darah pisang.

"Batang (pisang) kelihatannya sehat, tapi waktu kita potong dan kita lihat buahnya itu rusak, saya punya di satu kebun ini hampir kena semua," jelas Wilhelmus.

Sejauh pengalamannya, kata Wilhelmus, para pembeli pisang biasanya datang langsung ke kebunnya. Bahkan, ia mengaku pernah menjual pisangnya hingga 20 tandan, dengan harga Rp50 ribu per tandan pisang.

Lebih lanjut kata dia, sebelum tanamannya diserang penyakit darah pisang, ia telah empat kali menjual pisang-pisangnya dan memperoleh penghasilan tambahan sekira jutaan rupiah, terhitung dalam kurun waktu empat tahun terakhir.

Wilhelmus mengaku, serangan penyakit darah pisang tersebut sangat berpengaruh terhadap para petani pisang, khususnya dari sisi pendapatan.

"Penyakit darah pisang ini sangat berpengaruh ke kami. Selain untuk jual, kita juga biasa untuk kasih makan hewan ternak seperti sapi dan babi. Jadi kita tidak mungkin kasih makan mereka lagi pakai batang pisang karena kita juga takut," ungkapnya.

Gegara serangan penyakit tanaman pisang itu juga, Wilhelmus terpaksa menebang seperempat persen pohon pisang yang ditanam di kebunnya.

Ia berharap Dinas Pertanian Kabupaten Ende segera mengambil tindakan untuk melakukan pencegahan dan pengendalian terhadap penyakit yang juga berdampak pada ekonomi sebagian masyarakat Kabupaten Ende itu.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ende, Gadir Dean, juga mengaku jika penyakit darah pisang sangat berpengaruh terhadap pendapatan para petani atau masyarakat yang memiliki tanaman pisang.

Penyakit darah pisang yang menyerang 16 kecamatan di Kabupaten Ende, NTT.
Penyakit darah pisang yang menyerang 16 kecamatan di Kabupaten Ende, NTT. Dok. Ist./Ho-FLORESTERKINI.com

"Sangat berpengaruh sekali, karena hampir setiap Minggu itu kendaraan-kendaraan besar yang menuju Surabaya melalui jalur laut dengan membawa pisang-pisang dari Ende ini berkurang, karena terjadinya penurunan produksi pisang karena pisang ini gagal panen," ujar Gadir Dean.

Untuk diketahui, penyakit darah pisang penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia syzygii subsp celebesensis. Penularan patogen ini diperkirakan terjadi melalui serangga yang secara mekanis memindahkan bakteri dari tanaman pisang yang sakit ke bunga pisang yang sehat dan jalur lain yang melibatkan alat pemangkasan, pergerakan air, dan kontak akar-ke-akar.

Selain itu, penyakit tersebut sangat menular melalui alat, di mana bakteri dapat berpindah dari akar tanaman yang sakit ke akar tanaman yang sehat dan berpindah dari tanaman induk ke tanaman pengisap, melalui penularan mekanis oleh serangga, burung, kelelawar, atau aktivitas manusia dari tanaman pisang yang sakit ke tanaman pisang yang sehat, serta penyebaran jarak jauh terjadi melalui pergerakan bahan tanam yang terkontaminasi.***

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah