Upaya dan Harapan Warga
Yoseph Molo, salah satu warga desa, mengungkapkan bahwa penyakit darah pisang sangat merugikan mereka karena harus kehilangan salah satu makanan pokok.
Baca Juga: KIM dan Gerindra Solid di Pilgub NTT, Melki Laka Lena Makin Berkibar
Ia berharap situasi ini segera membaik agar ketersediaan pangan bagi warga tetap terjaga menjelang musim kemarau.
"Kalau dilihat tanaman pisang memang kelihatan subur tapi buahnya kalau dibelah semuanya rusak dan busuk. Jadi tidak bisa untuk dikonsumsi. Selama ini kami pakai untuk hanya untuk makanan ternak," katanya sebagaimana dikutip dari RRI.
Tindakan yang Telah Dilakukan
Baca Juga: Liga 1 Askab PSSI Flores Timur Segera Dimulai: Simak Pembagian Grup dan Sistem Pertandingannya
Berbagai upaya telah dilakukan oleh warga desa untuk mengatasi masalah serangan penyakit darah pisang ini.
Mereka telah mencoba menebang pohon pisang yang terinfeksi dengan harapan tunas baru yang tumbuh akan menghasilkan buah yang sehat.
Namun, upaya ini belum berhasil karena buah pisang yang dihasilkan tetap rusak akibat serangan penyakit darah pisang.
Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Terus Kepulkan Abu Vulkanik, Teramati Ada 4 Jenis Gempa
Warga desa berharap ada tindakan nyata dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan penyakit darah pisang yang melanda desa mereka.