"Kita telah kehilangan banyak hal terkait kearifan lokal serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Relasi ritus, ritual, dan spiritual masyarakat adat dengan leluhurnya harus dieratkan kembali untuk mencapai kesejatian hidup," ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini menghasilkan pandu budaya yang akan melaksanakan praktik mengenali dan memanfaatkan potensi kearifan lokal di desa-desa yang mengikuti kegiatan ToT.
Pandu budaya diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang memajukan dan melestarikan budaya lokal, menjaga nilai-nilai kearifan lokal, dan memperkuat identitas budaya bangsa di masa mendatang.***