Kisah Pilu Bayi 12 Hari yang Ditinggalkan di Panti Asuhan di Ende, 3 Setengah Jam Dibiarkan Tidur di Lantai

- 27 Juni 2024, 08:21 WIB
Ilustrasi bayi baru lahir yang ditinggalkan kedua orang tuanya di salah satu panti asuhan di Kota Ende, NTT.
Ilustrasi bayi baru lahir yang ditinggalkan kedua orang tuanya di salah satu panti asuhan di Kota Ende, NTT. /Pixabay/Marjon Besteman/

FLORES TERKINI – Sebuah kejadian menyedihkan terjadi di Panti Asuhan Naungan Kasih Santa Elisabeth, Ende, Selasa, 25 Juni 2024. Seorang bayi perempuan yang baru berusia 12 hari ditemukan di lantai dekat pintu kapela panti asuhan tersebut. Bayi tersebut telah dibiarkan selama sekitar 3,5 jam sebelum ditemukan oleh para suster dan penghuni panti asuhan pada pukul 04.30 WITA.

Saat ditemukan, bayi tersebut berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Bayi itu dibungkus dengan selimut dan diletakkan bersama beberapa perlengkapan bayi seperti pakaian, susu, dan dot.

Belakangan terungkap, SML (20) dan TAP (21), sepasang mahasiswa dari Kabupaten Ngada, adalah orang tua kandung dari bayi malang tersebut. Keduanya mengaku membuang bayinya karena takut ketahuan oleh orang tua mereka.

Baca Juga: KPM Bansos di Flores Timur Desak APH Usut Dugaan Penyimpangan Penyaluran Bansos

SML adalah mahasiswa semester dua, sementara TAP adalah mahasiswa semester empat. Ketakutan mereka akan reaksi orang tua menyebabkan keputusan tragis untuk meninggalkan anak mereka di panti asuhan tersebut.

Dalam wawancara dengan awak media di Unit PPA Polres Ende, TAP dengan air mata yang terus mengalir, mengungkapkan rasa penyesalannya. "Kami takut orang tua tahu karena kami masih kuliah tapi sudah punya anak makanya kami berdua putuskan untuk lepas dia di panti asuhan," ungkap TAP pada Rabu, 26 Juni 2024.

Kronologi Kejadian dan Tindakan Polisi

Pada dini hari tanggal 25 Juni 2024, sekitar pukul 02.00 WITA, SML dan TAP membawa bayi mereka ke Panti Asuhan Naungan Kasih Santa Elisabeth. SML menggendong bayi tersebut dan meletakkannya di depan pintu kapela panti asuhan, sementara TAP menunggu di dekat jalan El Tari, tepat di depan panti asuhan.

Baca Juga: Berjuang Demi Kesejahteraan Bersama, Petani di Sikka Buka Jalan Tani dengan Uang Pribadi

Setelah meninggalkan bayi mereka, pasangan muda ini kembali ke kos mereka di sekitar kampus Universitas Flores (Unflor) Ende. Mereka mengaku menangis dan merasa sangat menyesal, namun ketakutan yang mendalam menghalangi mereka untuk mengambil kembali bayi tersebut.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah