Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Warga Desa Hikong di Sikka Komsumsi Air Bercampur Abu Vulkanik

- 28 Juni 2024, 19:43 WIB
Salah satu warga Desa Hikong saat mengambil air minum dari keran yang sudah dipenuhi abu vulkanik hasil erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur.
Salah satu warga Desa Hikong saat mengambil air minum dari keran yang sudah dipenuhi abu vulkanik hasil erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur. /Dok. Ist./AW

FLORES TERKINI – Warga Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), menghadapi situasi yang memprihatinkan. Mereka terpaksa mengonsumsi air yang telah tercemar abu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur. Air yang biasanya bersih kini dipenuhi dengan partikel abu, membuatnya tidak layak dikonsumsi tanpa pengolahan lebih lanjut.

Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terhadap Sumber Air

Sejak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki beberapa waktu lalu, mata air di Desa Hikong telah tercemar abu vulkanik. Lusia Soge, Kepala Seksi Pemerintahan Desa Hikong, mengungkapkan bahwa air minum dan sayuran di desa tersebut kini terkontaminasi.

Baca Juga: Usai Hasil Pansel Diumumkan, Pemkab Flotim Baru Kantongi Rekomendasi K-ASN, Ada Peserta Berpeluang Kandas

Ia mengatakan, sayuran yang biasanya menjadi sumber pangan warga kini tidak dapat dikonsumsi karena dipenuhi debu vulkanik.

“Sejak erupsi dan abu melanda wilayah Hikong, air minum kami tercemar dan sayuran-sayuran tidak bisa kami konsumsi karena dipenuhi debu,” ujar Lusia pada Jumat, 28 Juni 2024.

Warga Desa Hikong tidak memiliki pilihan lain selain mengonsumsi air yang sudah tercemar abu. Namun sebelum dikonsumsi, air harus dimasak selama dua hingga tiga jam dan disaring berulang kali. Meski demikian, proses ini tidak sepenuhnya dapat menghilangkan partikel abu yang terlarut dalam air.

Baca Juga: Rugikan Negara Rp1,1 Miliar, Kejari Ende Tersangkakan PPK dan Kontraktor Proyek Tambatan Perahu di Maurole

“Air tercemar ini langsung dari mata air. Kami terpaksa mengonsumsinya setelah dimasak dan disaring dulu,” tambah Lusia.

Pemerintah Desa Hikong telah mengimbau warga untuk selalu menutup tempat penampungan air agar terhindar dari semburan abu vulkanik yang bisa datang kapan saja. Namun, usaha ini belum cukup untuk memastikan ketersediaan air bersih bagi warga.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah