FLORES TERKINI – Renungan Katolik Hari Minggu Biasa XXVII, Minggu 9 Oktober 2022, mengajak kita untuk belajar dari orang kusta yang tahu bersyukur atas penyembuhan dan karunia hidup baru.
Untuk sampai kepada permenungan dan refleksi itu, Bacaan Kitab Suci yang akan kita dengar hari ini adalah 2Raj 5:14-17; 2Tim 2:8-13; dan Luk 17:11-19.
Saudara-saudari terkasih, Bacaan Pertama dan Injil berkisah tentang mukjizat penyembuhan orang kusta.
Pada zaman Yesus dan sebelumnya, orang yang terkena kusta sepertinya mendapat hukuman mati rangkap tiga.
Hukuman mati rangkap tiga tersebut adalah secara medis tak terobati, secara sosial dia najis dan terusir dari masyarakat, dan secara religius dianggap terkutuk oleh Tuhan.
Penderita kusta hidup di gua-gua dan wilayah-wilayah kumuh, dan merasa diri seperti sampah yang terbuang.
Karena itulah penyembuhan orang kusta merupakan kelahiran kedua: Dia mendapat hidup baru.
Dengan peristiwa itu, martabatnya dipulihkan secara medis, secara sosial, dan religius. Ia menjadi manusia baru!
Naaman, panglima raja Aram mengalami hal itu ketika ia disembuhkan nabi Elisa atas nama Tuhan.
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta Hari Ini 8 Oktober 2022: Perpisahan di Balik Liburannya Penghuni Pondok Pelita
Sebagai tanda syukur, Naaman ingin memberikan ribuan syikal emas dan perak, tetapi ditolak sang nabi.
Karena itu, Naaman hanya membawa pulang seonggok tanah dari Israel dan akan mendirikan mezbah di rumahnya bagi Tuhan, satu-satunya Allah yang benar.
Dalam kisah Injil: ada 10 orang kusta yang berteriak mohon belas kasih Yesus untuk menyembuhkan mereka.
Yesus menyuruh mereka pergi memperlihatkan diri kepada para imam. Di tengah jalan mereka semua sembuh.
Baca Juga: MAMPUS! Gara-gara Ini, Elsa Diusir Sienna dari Rumahnya: Ikatan Cinta Hari Ini 8 Oktober 2022
Akan tetapi yang terjadi selanjutnya, hanya ada satu orang yang kembali kepada Yesus untuk bersyukur. Dan dia ini seorang Samaria!
Kita memang bukan orang kusta. Tetapi betapa banyak rahmat penyembuhan rohani dan jasmani yang sudah kita alami berkat belas kasih Tuhan.
Tetapi, apakah doa syukur kita pada-Nya hanya bernilai 1 berbanding 10 dengan sekian banyak doa permohonan yang selalu didaraskan ke hadirat-Nya?
Semoga Roh Tuhan sendiri menutun kita untuk selalu tahu bersyukur.
DOA
Syukur pada-Mu Tuhan untuk anugerah hidup yang Kauberikan kepada kami. Syukur atas karunia penebusan dan rahmat pengampunan yang sudah kami terima. Syukur atas rezeki setiap hari yang Kaulimpahkan kepada kami.
Syukur atas tanda kasih-Mu yang setia menyertai kami, melalui kebaikan sesama yang kami jumpai. Syukur juga atas duka derita yang membuat kami tabah dan memurnikan iman dan kasih kami.
Kami mohon, ya Tuhan, jadikanlah hidup kami sebuah untaian doa syukur dan madah pujian bagi Nama-Mu yang kudus, karena Engkaulah Allah Mahapenyayang, Sumber Hidup sepanjang segala masa. Amin.***