Apa Itu Tekanan Hidrostatik Penyebab Utama Kecelakaan Kapal Selam KRI Nanggala 402?

- 27 April 2021, 12:40 WIB
Wisnu Waardhana mengatakan terkait tenggelamnya KRI Nanggala 402.
Wisnu Waardhana mengatakan terkait tenggelamnya KRI Nanggala 402. /Instagram.com/@lantamal_vii

FLORES TERKINI – Kecelakaan yang menimpah seluruh para awak kapal selam KRI Nanggala 402, memberi duka mendalam bagi sanak saudara serta keluarga yang ditinggalkan. Diketahui kapal Nanggala 402 ditemukan tenggelam pada kedalaman laut 838 meter.

Melalui penjelasan dari pakar Kelautan ITS Surabaya pada 25 April 2021, Wisnu Wardhana mengatakan bahwa untuk sebuah kapal didesain dengan batas maksimum ketenggelaman sedalam 300 meter ke bawah laut.

“Pada tahun 80-an desain kapal maksimum ketenggelaman sedalam 300 meter,” ujar Wisnu.

Baca Juga: Kunjungan Mensos Risma untuk Anak yang Viral Melarang Ayahnya Pergi Bertugas dengan KRI Nanggala 402

“Namun dengan usia kapal yang sudah 40 tahun ini, saya perkirakan kemampuan untuk kapal selam tidak boleh lebih darii 200 meter,” tandanya.

Untuk lebih jelas pahami informasi berikut:

Setiap 10 meter, kapal selam menerima tekanan hidrostatis sebanyak 1 bar. Kemudian, kemampuan kapal selam KRI Naggala 402 seharusnya tidak boleh melebihi dari 200 meter atau 20 bar ke bawah laut.

Baca Juga: Masa Penahanan Tersangka Suap Nurdin Abdullah dan Edy Rahmat Diperpanjang KPK menjadi 30 Hari

Pakar Kelautan ITS Surabaya, Wisnu menambahkan informasi kapal selam Nanggala 402 berada pada posisi 800 meter ke bawah permukaan laut, itu berarti tekanan hidrostatik yang diterima kapal selam adalah 80 bar.

Halaman:

Editor: Eto Kwuta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah