Dikutip dari laman covid19.go.id, Profesor Penyakit Menular di Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania dan Direktur Medis Penn Global Medicine, Stephen Gluckman MD, mengatakan bahwa tidak ada virus atau kondisi medis yang dinamakan VAIDS.
Hal senada juga disampaikan oleh epidemiolog Indonesia untuk Griffith University Australia Dicky Budiman.
Dicky mengungkapkan bahwa virus cacar monyet telah ada pada hewan sejak lama, tepatnya sejak tahun 1958.
Adapun yang membuat seseorang terinfeksi cacar monyet adalah karena sebaran virusnya yang dimungkinkan apabila manusia mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi, serta belum memasaknya dengan sempurna.
Dengan demikian disimpulkan bahwa narasi yang ditulis @elizabethlisa76 soal cacar monyet sebagai efek vaksin adalah narasi yang salah atau hoaks.***