Film Tiga Dara akan Diputar di Jepang, Simak Sinopsisnya: Kisah Cinta Segitiga 3 Bersaudari Kandung

27 Agustus 2022, 06:37 WIB
Poster film Ini Kisah Tiga Dara /Instagram @inikisahtigadara/

FLORES TERKINI – Film Tiga Dara yang disutradarai dan diproduksi oleh Usmar Ismail untuk Perusahaan Film Nasional atau Perfini direncanakan akan diputar di Jepang.

Rencana pemutaran film Tiga Dara di Jepang itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia Friendship Day (IFD) di Fukuoka yang direncanakan akan diselenggarakan pada awal November 2022.

Hal tersebut disampaikan Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang, Heri Akhmadi, dalam kunjungan kerjanya ke Perpustakaan Kota Fukuoka belum lama ini.

Baca Juga: UPDATE Jadwal Acara GTV Hari Ini, Sabtu 27 Agustus 2022: Saksikan Serigala Bucin dan IPA IPS S2

Pemutaran film Indonesia ini menurut Dubes Heri merupakan upaya KBRI Tokyo dalam memperkuat promosi ekonomi kreatif Indonesia di Jepang.

“Kunjungan saya ke Perpustakaan Fukuoka ini adalah untuk menjajaki kerja sama promosi persahabatan dan ekonomi kreatif Indonesia – Jepang, salah satunya melalui kegiatan pemutaran film Indonesia,” kata Heri saat bertatap muka dengan Kepala Perpustakaan Kota Fukuoka, Shigeki Tateishi pada Rabu, 24 Agustus 2022.

Kepala Perpustakaan Kota Fukuoka, Shigeki Tateishi mengapresiasi kesempatan kerja sama pemutaran film Indonesia dari KBRI Tokyo.

Baca Juga: ETMC Siap Hadirkan Hadiah Fantastis, Mulai dari Juara untuk Tim hingga Pribadi, Ini Jumlahnya

Diakuinya, perpustakaan Fukuoka memiliki banyak koleksi film Indonesia, yang juga telah didistribusikan ke lebih dari 140 sanggar atau balai budaya di Jepang.

“Kami siap mendukung kegiatan promosi persahabatan Indonesia-Jepang," kata Shigeki Tateishi.

Tiga Dara adalah sebuah film komedi musikal Indonesia yang dirilis pada tahun 1956 dan dibintangi oleh Chitra Dewi, Mieke Wijaya, dan Indriati Iskak.

Baca Juga: UPDATE Jadwal Acara ANTV Hari Ini, Sabtu 27 Agustus 2022: Saksikan Ek Tha Tiger dan Koplo Superstar

Setelah dirilis pada bulan Agustus 1957, film tersebut mencapai puncak ketenaran, meluncurkan karier-karier para bintangnya, masuk box office tertinggi dari film Perfini manapun, dan ditayangkan di bioskop-bioskop kelas satu.

Sejak perilisannya, Tiga Dara dianggap menjadi karya klasik dari perfilman Indonesia, dengan tema-tema yang masih relevan dengan masyarakat Indonesia modern.

Film tersebut diremake dengan judul Tiga Dara Mencari Cinta pada 1980 oleh Djun Saptohadi dan memengaruhi Pacar Ketinggalan Kereta (1989) karya Teguh Karya.

Remake keduanya dikemas dalam judul Ini Kisah Tiga Dara, yang diproduksi oleh Nia Dinata dan dirilis pada September 2016.

Baca Juga: Rekaman Pertengkaran Ferdy Sambo dengan Putri Candrawathi Beredar, Cek Faktanya di Sini!

Pada 2015 Tiga Dara direstorasi dan dikonversi dalam bentuk digital 4K oleh Laboratorium L'immagine Ritrovata dan tayang di bioskop pada Agustus 2016.

Film Tiga Dara berkisah tentang tiga bersaudari yang dibesarkan oleh nenek mereka (Fifi Young) di Jakarta setelah ibu mereka meninggal dunia.

Ketiga bersaudari tersebut adalah Nunung (Chitra Dewi), Nana (Mieke Wijaya) dan Nenny (Indriati Iskak).

Meskipun ayah mereka, Sukandar (Hassan Sanusi), tinggal bersama mereka, namun ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya sendiri sehingga tidak memberikan perhatian kepada anak-anaknya.

Baca Juga: Apresiasi Desa Wisata Air Terjun Moramo Sumbersari, Menparekraf Sandiaga Uno: Ini Paket Lengkap

Ketika Nunung merayakan ulang tahunnya yang ke-29, kedua adiknya mengajaknya pergi berjalan-jalan.

Sementara tiga dara pergi dengan pacar Nana, Herman (Bambang Irawan), sang nenek mengungkapkan kekhawatirannya kepada Sukandar bahwa ia mungkin tidak sempat melihat Nunung menikah.

Masalahnya, Nunung jarang bergaul, tak seperti adik-adiknya. Sukandar akhirnya setuju untuk mengundang koleganya ke rumah. Dan saat itu, Nunung tampil mengesankan dengan permainan piano dan nyanyiannya.

Baca Juga: Britney Spears Kembali Eksis di Dunia Musik Usai 6 Tahun Vakum, Duet dengan Elton John

Sayangnya, pertemuan itu hanya dihadiri para pria berusia lanjut, nenek sangat marah dan ingin Sukandar mencarikan pria yang lebih muda.

Nenny (yang sengaja menguping) menyarankan untuk mengadakan pesta dengan mengundang teman-teman bermainnya; yang juga gagal, Nunung tidak tertarik dengan keramaian.

Nana kemudian diminta pergi bertamasya dan ke pesta bersama Nunung. Namun sementara Nana berpesta, Nunung hanya duduk dan akhirnya pulang ke rumah bersama Herman.

Saat ditanya sang nenek, Nunung berargumen bahwa dirinya terlalu tua, tidak cocok di antara para anak muda di pesta, dan balik bertanya mengenai alasan mengapa ia diminta pergi ke pesta.

Baca Juga: Hasil Undian Liga Champions 2022-2023: 5 Big Match Bakal Tersaji, Grup C Jadi Grup Neraka

Nenny, yang lagi-lagi menguping, spontan menjawab nenek mereka sedang mencarikan suami untuk Nunung. Meskipun Nunung awalnya marah, ia mengerti niat baik neneknya.

Hari berikutnya, Nunung terserempet skuter milik Toto (Rendra Karno). Walaupun kakinya terluka, Nunung bersikeras pulang naik becak, dengan Toto mengikuti di belakang tanpa sepengetahuannya.

Toto meminta maaf. Meskipun Nunung memperlakukannya secara kasar, Toto cepat akrab dengan Nana dan neneknya.

Nana meminta Toto untuk sering-sering datang. Selama beberapa hari berikutnya, Nana menjauhi Herman. Kesempatan ini malah dimanfaatkan oleh Nenny untuk mendekati Herman.

Baca Juga: Sempat Putus, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia Kembali Berfungsi

Sebenarnya Nunung dan Toto saling jatuh cinta, namun Nana yang agresif lebih mudah memikat hati Toto.

Saat Nana mengabarkan bahwa ia dan Toto berencana bertunangan, sang nenek marah: jika Nana menikah sebelum Nunung, Nunung tidak akan pernah menikah.

Setelah Nana dan Nunung bertengkar, ayah mereka memutuskan untuk memindahkan Nunung ke rumah pamannya, Tamsil (Usmar Ismail), di Bandung dan beristirahat.

Baca Juga: Ferdy Sambo Dapat Kiriman Karangan Bunga Sebelum Putri Candrawathi Diperiksa, Siapa Pengirimnya?

Dalam suratnya kepada sang ayah selama di Bandung, Nunung menyampaikan bahwa Joni selalu memberikan kecupan selamat malam setiap hari. Berita ini menggelitik Nenny dan memancing kecemburuan Toto.

Nana memaksa Toto untuk memilih antara dirinya dan Nunung. Toto menemui Nunung dan menyatakan cintanya, yang dibalas Nunung dengan sinis dan menambahkan dirinya tidur sekamar dengan Joni setiap malam.

Atas desakan Nana, Herman mengantar keluarganya ke Bandung. Saat Tamsil memperkenalkan anak-anaknya, diketahui bahwa Joni ternyata seorang anak kecil. Nunung dan Toto berpelukan, sementara Nana dan Herman berbaikan.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler