FLORES TERKINI – Boy William kembali menjadi sorotan usai melakukan podcast terbaru bersama Atta Halilintar. Lelaki yang baru saja gagal menikah tersebut mengungkapkan bahwa ia tidak percaya jika pernikahan merupakan jawaban dari kehidupan selanjutnya.
"Gua ga percaya kalo nikah itu jawaban dari next chapter karena kalo di luar negeri, gua ga bisa samain itu,” ungkap Boy William kepada Atta Halilintar, dikutip dari kanal YouTube Need A Talk pada Minggu, 5 Maret 2023.
“Tapi gua dulu sekolah di luar dan lain sebagainya. Jadi mungkin ada kebarat-baratan cara pemikirannya di gua," imbuhnya.
Baca Juga: TERBARU Sinopsis Ikatan Cinta Senin 6 Maret 2023: Waduh Kacau! Reyna Hilang Lagi, Diculik Zara?
Selain karena pola pikir barat mengenai pernikahan yang dipercaya Boy William, faktor dari lingkungan juga turut memengaruhi.
Diketahui bahwa Boy William memang berasal dari keluarga yang kedua orangtuanya memilih untuk bercerai atau broken home.
"And I came from a divorce family. Jadi gua ngerasa pernikahan itu bukan sebuah jawaban," ungkap lelaki yang pernah menjalin hubungan selama lima tahun dengan Karen Vendela tersebut.
Selain itu, Boy William juga mengatakan bahwa ia banyak melihat orang yang hidupnya bahagia, meskipun memilih untuk tidak menikah.
"Dan gua ngeliat banyak orang happy-happy aja tanpa menikah," kata Boy William.
Walaupun demikian, Boy William tetap menghargai orang yang memilih untuk menikah. Ia bahkan mendoakan supaya jalan pernikahan yang dipilih dapat menjadi keputusan yang terbaik.
Baca Juga: Ignas Uran: Sidak Komisi C DPRD Flores Timur ke Puskesmas Ritaebang Tidak Ada Tendensi Politik
Begitupun sebaliknya, untuk orang-orang yang memilih menunda atau tidak menikah, Boy William mengharapkan agar mereka selalu berbahagia walaupun harus hidup tanpa pasangan.
Boy William berpendapat, kita tidak harus memaksakan diri untuk menjadi orang lain atau sesuatu yang masyarakat pada umumnya harapkan.
"Kalau yang nggak mau nikah atau masih menunda atau misalnya ga dapat-dapat pasangan, it's okay. You can be happy with yourself. Jangan memaksakan diri untuk seperti orang-orang lain atau apa yang society harapkan," pungkasnya.***