Network
Lebih lanjut Markus menjelaskan maksud preskon yang diadakan ini tidak lain dan tidak bukan adalah menyampaikan klarifikasi atas pemberitaan yang tidak sesuai fakta.
"Ingin menyampaikan hak jawab atas berita-berita yang menyimpang dan berita-berita yang tidak sesuai fakta kejadian hukum yang tersebar di media sosial seorang wanita berinisial AR," lanjutnya.
Markus menginformasikan, pertengkaran Afifah dan Regi terjadi pada 27 Juli 2023 yang lalu. Kliennya bahkan langsung melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Lagi-lagi Markus dengan tegas mengatakan jika kliennya juga korban dalam peristiwa itu.
Baca Juga: Warga di Flores Timur Diduga Dianiaya Aparat Pemerintah Desa, Kades Waibao: Itu Bukan Penganiayaan!
"Jadi kalau ada pihak sana fotonya itu luka-luka segala macem, ini kami spill satu foto untuk kalian. Ini juga korban, klien kami juga luka-luka juga," jelasnya.
Ditegaskannya pula, semua pemberitaan tentang kliennya adalah tidak benar. Oleh karenanya, konferensi pers itu diadakan untuk membantah dan demi pemulihan nama baik kliennya.
"Tidak benar, kita bantah dengan tegas. Kita bantah dengan tegas dan tujuan kami ini adalah pemulihan nama baik klien kami," tegas Markus.
Dalam kesempatan tersebut, selain membantan menganiaya Afifah Riyad, Regi Nazlah juga membantah tudingan jika dirinya belum bisa move on dari Derry Fransakti, apalagi soal pelakor.
Regi bahkan membeberkan jika dirinya pernah mendapat tindakan kekerasan dari mantan suaminya tersebut. Hanya saja, untuk saat ini dia belum membukanya ke publik.***
