Kenali Tanda-tanda Heat Exhausted dan Heat Stroke, Calon Jemaah Haji Wajib Tahu!

29 Mei 2022, 06:16 WIB
Ilustrasi Jemaah Haji . /pikiran-rakyat.com

FLORES TERKINI – Menjelang pelaksanaan Ibadah Haji 2022, muncul peringatan dini terkait kewaspadaan terhadap heat stroke.

Heat stroke atau serangan panas menjadi hal pertama yang wajib diantisipasi tenaga kesehatan haji dalam menjalankan tugas.

Untuk itu baik petugas dan jemaah haji diminta untuk dapat mengenali tanda-tanda heat stroke dengan baik.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming MNCTV 29 Mei 2022, Nonton Uang Kaget Lagi dan Kuraih Bintang 2

Dalam hal ini, petugas kesehatan haji diminta untuk dapat mengedukasi baik diri sendiri maupun jemaah haji untuk menjaga diri agar selalu terhidrasi dengan baik, terutama pada saat menjalankan Ibadah Haji di Arab Saudi kelak.

Sehubungan dengan itu, Koordinator Promosi Kesehatan PPIH Bidang Kesehatan dr. Edi Supriyatna mengatakan, perbedaan suhu yang ekstrim ditambah kelembaban yang rendah di Arab Saudi berpotensi menimbulkan dehidrasi bagi jemaah haji.

Kondisi ini dapat mengarah pada situasi yang lebih parah, yakni heat exhausted bahkan heat stroke. Sehingga, asupan mineral yang cukup menjadi kunci penting menjaga jemaah haji tetap terhidrasi dengan baik.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok Minggu, 29 Mei 2022 Capricorn, Aquarius, dan Pisces: Ide Cemerlang Terlahir Hari Ini

“Kunci Dehidrasi adalah mineral loss, jadi harus minum air yang dicampur elektrolit, jangan tunggu haus,” ujar dr. Edi, dikutip dari kemkes.go.id.

Fungsi elektrolit di sini bukan sebagai obat diare, melainkan sebagai pengganti mineral yang hilang selama menjalankan aktivitas di tengah cuaca yang sangat terik dan minim kelembaban.

Konsumsi elektrolit dilakukan setelah jemaah haji melakukan aktivitas di luar hotel, dengan mencampurkan 1 sachet oralit dengan 600 ml air.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming Indosiar 29 Mei 2022, Nonton Asmara 2 Dunia dan Tiger Cage 2

Selain itu, jemaah juga diminta untuk minum air 5-6 botol sehari dengan takaran 600 ml air setiap botolnya.

Lebih lanjut dr. Edi menyampaikan, jemaah haji diminta menghindari pajanan sinar matahari langsung dengan lengkapi diri dengan Alat Pelindung Diri (APD), salah satunya dengan menggunakan topi dengan bibir (pinggiran) yang lebar sehingga kepala bisa terhindar dari sengatan langsung.

Jemaah diminta untuk sering menyemprot bagian tubuh yang terpapar pajanan matahari langsung, terutama muka dan tangan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok Minggu, 29 Mei 2022 Libra, Scorpio, dan Sagitarius: Bersikaplah Terbuka Pada Perubahan

“Gunakan pakaian yang longgar dan mudah menyerap keringat, serta selalu menggunakan alas kaki saat bepergian. Edukasi ini harus dijalankan mulai dari sekarang, sebelum jemaah haji berangkat,” tutup dr. Edi.

Sementara itu, Kepala kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah, dr. Muhammad Imran mengingatkan agar jangan sampai para jemaah haji tidak menyadari bahwa sudah masuk dalam tahapan heat exhausted.

“Mereka harus mengenali gejala heat exhausted. Seperti pusing, mual terutama pada saat aktivitas di luar ruangan,” tegas dr. Muhammad Imran.

Baca Juga: Hasil Final UCL 2022: Real Madrid Juara Liga Champions, Jurgen Klopp Jago Runner Up

Menurut dr. Imran, ada kondisi sebelum orang dinyatakan mengalami heat stroke. Kondisi pertama adalah heat exhausted.

Kondisi heat exhausted ditandai dengan rasa sakit kepala, keringat berlebihan, kulit terlihat pucat, lembab, dan terasa dingin, nafas cepat, mual, dan nyeri otot.

Kondisi ini dapat diatasi dengan minum air yang cukup, mengganti elektrolit yang hilang, menyemprot tubuh dengan air dan beristirahat setidaknya 30 menit.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok Minggu, 29 Mei 2022 Cancer, Leo, dan Virgo: Jangan Takut Berargumentasi!

Kondisi yang lebih parah, saat orang mengalami heat stroke atau serangan panas, merupakan kondisi paling berat pada tubuh akibat cuaca panas, karena tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan.

Dalam hal itu juga terjadi peningkatan suhu badan dengan cepat hingga mencapai 41 derajat celcius dalam kurun waktu 10-15 menit, dan tubuh sudah tidak dapat mengeluarkan keringat.

Heat stroke atau serangan panas dapat memperberat kondisi orang yang sedang sakit dan menyebabkan kematian.

“Untuk itu upaya-upaya pencegahan harus gencar dilakukan, untuk petugas mulai dari edukasi cara menyemprot air, bagaimana cara melarutkan dan waktu yang tepat untuk minum cairan elektrolit. Sementara untuk jemaah, selalu melengkapi diri dengan APD dan jangan tunggu haus untuk minum,” tambah dr. Imran.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: kemkes.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler