Penderita gangguan bipolar bisa merasa sangat bahagia, kemudian berubah menjadi sangat sedih.
Berdasarkan data World Health Organization, di tahun 2017 ada sekitar 45 juta orang di seluruh dunia yang menderita gangguan bipolar.
Baca Juga: ACT Dapat Kumpul Dana hingga Rp60 M Sebulan, Polisi: Diduga Dipangkas 10 sampai 20 Persen
Gangguan ini merupakan salah satu penyebab utama cacat dan kematian akibat bunuh diri di seluruh dunia.
Gangguan bipolar dapat diderita seumur hidup, sehingga memengaruhi aktivitas penderitanya.
Namun, pemberian obat-obatan dan psikoterapi dapat membantu penderita menjalani kegiatan sehari-hari.
Gejala utama gangguan bipolar adalah perubahan suasana hati (mood) yang drastis. Perubahan mood ini bisa terjadi dalam hitungan jam, hari, atau bulan.
Gejalanya secara umum meliputi: perasaan bahagia atau antusias, semangat yang menggebu-gebu, berkurangnya minat pada suatu kegiatan atau pekerjaan, sulit tidur atau insomnia, dan perasaan bersalah secara berlebihan.
Penyebab gangguan bipolar ini belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini diduga terjadi akibat faktor genetik.