Kadis Perumahan Flotim: 46 Unit Rusun bagi Warga Desa Oyangbarang Tuntas Dikerjakan Akhir Agustus 2021

9 Agustus 2021, 20:59 WIB
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Flores Timur, Eduard J. Fernandez. /Yurgo Purab/FLORES TERKINI/

FLORES TERKINI - Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Flores Timur, Eduard J. Fernandez, menyatakan bahwa pengerjaan rumah susun (rusun) bagi warga korban terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di Desa Oyangbarang akan tuntas akhir Agustus ini.

Meski demikian, proses pekerjaan terus dilakukan mengingat masih ada dua desa terdampak lainnya, yakni Desa Saosina dan Nelelamadike.

Saat ini, menurut Edu Fernandez, sudah dibangun 46 unit rumah di Desa Oyangbarang, Kecamatan Wotan Ulumado, Flores Timur.

Baca Juga: Penjual Bendera di Flores Timur: Merdeka Itu Sebenarnya Gak Susah, Kenapa Sekarang Susah?

"Meski demikian, fondasinya sudah dibangun 50. Jadi Oyangbarang itu sisa empat unit yang belum disusun batu. Sedangkan yang lain tinggal finishing," ujarnya, Senin, 9 Agustus 2021.

Sementara itu di Desa Saosina, Kecamatan Ile Boleng, pembangunan sedang dalam proses pembuatan drainase.

"Kemungkinan besok, kalau waktunya pas kami turun untuk peletakan batu pertama," tukasnya.

Baca Juga: Peringati Pesta Pelindung Seminari Hokeng, Rm. Sandro Lozor: Sesado Mendidik Calon Imam yang Cerdas dan Kudus

Untuk Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, Edu menyebut bahwa sedang dalam pembangunan drainase dan talud pengaman.

"Di Nelelamadike akan dibangun 55 unit. Sedangkan di Desa Saosina, Kecamatan Adonara Timur, akan dibangun 195 unit rumah," terang Kadis Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan, Flores Timur.

Ia mengatakan, pembangunan rumah di Desa Oyangbarang bakal diselesaikan pada akhir Agustus 2021.

Baca Juga: Diduga Sebarkan Video Porno Pribadi di Medsos, Seorang Guru di Lembata Diamankan Polsek Nagawutung

"Sedangkan fasilitas umum tetap dalam proses pengerjaan," imbuhnya.

Menurut Edu, saat ini ada sedikit kendala soal rangka bangunan di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Masih terkendala dengan PPKM. Soalnya material untuk rangkanya  itu di datangkan dari Surabaya," tukasnya.

Dia pun berharap, proses pengerjaan rusun itu bisa cepat selesai, sehingga masyarakat yang terkena dampak bencana bisa menempati rumah yang layak.

"Sehingga masyarakat bisa hidup normal sebagaimana biasa," tutupnya.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler