Proyek Air Minum IKK di Nita Tak Kunjung Rampung hingga Penghujung Tahun 2023, Begini Kata Kepala Desa Bloro

28 Desember 2023, 20:33 WIB
Daniel Desa, Kepala Desa Bloro. /Marsel Feka/FLORESTERKINI.com

FLORESTERKINI.com – Proyek air minum Indikator Kinerja Utama (IKK) di Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), belum rampung dikerjakan hingga penghujung tahun 2023. Proyek yang bersumber dari Dana Pinjaman Daerah sebesar Rp3.535.704.374,67 tersebut dikerjakan oleh CV Araya Bina Konstruksi sejak tahun 2021.

Akibatnya, ribuan warga dari dua desa di Kecamatan Nita, yakni Desa Ladogahar dan Desa Bloro, sampai saat ini tetap mengalami kesulitan mendapatkan air minum bersih.

Kini, tampaknya harapan warga untuk mendapatkan air minum bersih secara memadai perlahan-lahan mulai pupus. Warga akhirnya mau tidak mau harus tetap bergantung pada air minum dari mobil tangki yang berkeliling dari desa ke desa untuk menjual air minum bersih.

Baca Juga: Kaesang Berterima Kasih kepada Warga Sikka Karena Telah Menangkan Jokowi 2 Periode

Menurut pengakuan warga, harga air dari mobil tangki itu pun terbilang cukup mahal. Untuk mendapatkan air minum bersih, mereka harus merogoh kocek sekitar Rp200.000 hingga Rp300.000.

Menanggapi situasi itu, Daniel Desa selaku Kepala Desa Bloro mengatakan bahwa proyek air minum IKK sesungguhnya menjadi harapan besar warga Desa Ladogahar dan Desa Bloro, yang jumlah KK-nya rata-rata mencapai 250 sampai 350 Kepala Keluarga (KK).

Menurut pengamatannya, proyek air minum di desanya bahkan sudah lama tidak terlihat ada aktivitas pekerjaan oleh kontraktor pelaksana.

Baca Juga: Cerita Pater Hendrik Maku Soal 10 Atlet dari Sikka yang Ditampung Usai Kejurnas di Banten, Tak Dibiayai Pemda?

“Saat ini baru ada pemasangan jaringan perpipaan dari Ladogahar sampai Bloro. Sementara bak reservoar, captering, dan mesin pompa air juga belum selesai dikerjakan oleh kontraktor pelaksana," kata Daniel kepada FLORESTERKINI.com belum lama ini, Sabtu, 23 Desember 2023.

Dia menegaskan, masyarakat desanya sangat mengharapkan proyek itu dapat rampung dan boleh dinikmati. “Kita sangat mengharapkan agar secepatnya proyek ini dapat direalisasikan, tetapi kembali lagi kepada pemerintah di tingkat atas seperti apa kebijakannya, karena kami mendapat informasi bahwa kontraktor sudah tinggalkan (pekerjaan itu)," lanjutnya.

Bak penampung air minum bersih yang dikerjakan CV Araya Bina Konstruksi di Desa Bloro, Kecamatan Nita.// Marsel Feka/FLORESTERKINI.com

Daniel juga mengaku, dari zaman dulu kala warga Desa Bloro sudah sangat kekurangan dan kesulitan mendapatkan air minum bersih. Masyarakat di wilayah itu, kata dia, hanya bergantung pada sumber mata air alam yang ada di dalam wilayah desa tersebut.

Baca Juga: Tampung 9 Atlet dan 1 Pelatih Silat dari Sikka, Pater Hendrik Maku Mengaku Kecewa dengan Pemerintah, Ada Apa?

"Dari dulu kami di Bloro sangat kekurangan kebutuhan air bersih. Jadi, kami hanya bisa manfaatkan sumber mata air alam yang ada, tetapi jaraknya jauh dari perkampungan. Jalanan ke sumber mata air itu sangat susah, karena harus naik turun gunung," tambahnya.

Daniel mengamini, saat ini untuk bisa mendapatkan air bersih, masyarakat harus membeli air dari mobil-mobil tangki dengan harga yang bervariatif, sementara pendapatan ekonomi masyarakat sangat minim.

“Harapan satu- satunya adalah proyek air minum bersih IKK Nita yang dikerjakan oleh CV Araya Bina Kontruksi itu,” pungkasnya.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler