Uskup Maumere: Natal di Sikka-Flores Jadi Pertobatan Batin Menuju Pembebasan

- 25 Desember 2023, 21:51 WIB
Ilustrasi Natal 2023.
Ilustrasi Natal 2023. /Freepik/

FLORESTERKINI.com – Puluhan ribu umat Katolik di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), memadati Gereja Katedral St. Yoseph Maumere pada Malam Natal, Minggu, 24 Desember 2023. Misa Malam Natal di rumah ibadah itu dipimpin langsung oleh Uskup Maumere, Mgr. Ewaldus Martinus Sedu, Pr.

Dalam khotbahnya, Mgr. Ewaldus meminta umat untuk menjadikan Natal sebagai tanda cinta yang nyata. Hal ini dinyatakan secara meyakinkan oleh Paulus kepada Titus, bahwa kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi.

“Pesan Paulus tersebut menggugah hati kita, betapa Natal bukanlah sekadar pesta manusiawi semata, melainkan sebaliknya adalah pernyataan kasih Allah dalam pembaruan dan pertobatan hidup,” ujar Mgr. Ewaldus.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Bakal Kunjungi Sikka dalam Waktu Dekat, Agendakan Temui Uskup Maumere dan Ribuan Simpatisan

Lebih jauh ia mengatakan, dalam cinta ini, Paulus kembali meneguhkan makna kasih Yesus kepada Titus, ia telah menyerahkan dirinya bagi kita, untuk membebaskan kita dari segala kejahatan, dan untuk menguduskan bagi dirinya suatu umat miliknya sendiri yang rajin berbuat baik. Iman Paulus menantang hidup kita untuk sampai pada kesaksian pohon Natal Tuhan.

Mgr. Edwalus kemudian menyampaikan dua hal penting yang boleh kita maknai pada Malam Natal. Pertama, Natal adalah sebuah pertobatan batin menuju kegembiraan iman yang menyelamatkan dan membebaskan.

Momen Misa Malam Natal di Paroki Katedral St. Yoseph Maumere yang dipimpin langsung oleh Uskup Maumere, Mgr. Ewaldus Martinus Sedu, Pr, Minggu (24/12/2023).//
Momen Misa Malam Natal di Paroki Katedral St. Yoseph Maumere yang dipimpin langsung oleh Uskup Maumere, Mgr. Ewaldus Martinus Sedu, Pr, Minggu (24/12/2023).// Istimewa

Kata dia, pengalaman Yesaya dalam sejarah umat Israel dapat membuka aib sejarah yang menindas hak manusia. Karena itu, pertobatan sejati dibutuhkan di dalam hati nurani yang baik. Natal harus menjadi momen solidaritas tanpa membeda-bedakan orang lain karena status, pangkat, dan kekayaannya.

“Kedua, jadikanlah Natal sebagai saat yang tepat untuk menatapi hidup komunitas kita masing-masing secara bertanggung jawab. Sebagai umat beriman, kita diajak untuk mengokohkan basis keluarga kita agar anak-anak kita tidak terlantar, agar usaha untuk menuntaskan stunting tidak seetengah-setengah, agar suami -isteri dapat hidup sehati sejiwa dalam kasih Allah. Ini menjadi makna Natal sejati bagi kita,” kata Uskup Maumere.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x