Di Sabu Raijua, Angin Kencang Akibatkan Satu Bangunan Sekolah Rusak dan Sejumlah Pohon Tumbang

14 Maret 2024, 10:00 WIB
Aktivitas staf BPBD Kabupaten Sabu Raijua ketika sedang mengevakuasi pohon tumbang akibat angin kencang dalam satu pekan terakhir. /ANTARA

FLORESTERKINI.com – Cuaca ekstrem berupa angin kencang dan hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi selama satu pekan terakhir mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan satu bangunan sekolah di Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami rusak berat.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sabu Raijua Javid Ndu Ufi mengatakan, kejadian pohon tumbang terjadi di Desa Roboaba dan Menia, Kecamatan Sabu Barat.

Sementara, satu bangunan sekolah yang rusak berat adalah SMA Negeri 2 Liae, karena atap bangunan tersebut terbang diterpa angin puting beliung.

Baca Juga: Angin Kencang Akibatkan Tower Radio Polri di Sikka Tumbang, Rumah Warga Terdampak

“Lima ruang kelas roboh, padahal itu ruang kelas darurat yang baru dibangun atas swadaya orang tua murid,” ujar Javid, Rabu, 13 Maret 2024.

Dia menjelaskan, berdasarkan data yang ada, pohon yang tumbang di Desa Roboaba menimpa salah satu rumah warga sehingga mengalami rusak ringan.

Sedangkan, di Desa Menia, satu pohon beringin tumbang menghalangi jalan dan mengakibatkan kabel jaringan listrik milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) rusak.

“Kami monitoring sesuai laporan yang masuk, ada pohon-pohon yang tumbang di jalan dan rumah warga kami sudah evakuasi,” katanya.

Baca Juga: Waspada! 4 Wilayah di NTT Ini Berpotensi Diterjang Banjir Rob

Javid menuturkan, seluruh data kejadian bencana yang ada di wilayah Labupaten Sabu Raijua dalam satu pekan terakhir itu sudah mereka sampaikan sebagai laporan ke pihak BPBD Provinsi NTT.

Guna mengantisipasi adanya bencana serupa di tempat lain dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Sabu Raijua, pihaknya mengimbau kepada seluruh warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem yang diprakirakan masih berlangsung sampai beberapa hari ke depan.

Salah satu upaya yang perlu dilakukan warga, kata dia, adalah dengan menebang pohon-pohon besar yang berpotensi tumbang saat angin kencang.

Baca Juga: Profil Marsel Ola, Pesepak Bola Asal Flotim yang Masuk Skuad Timnas Indonesia U-20 di Laga Uji Coba vs China

Dikatakannya, untuk memastikan imbauan itu bisa dilaksanakan secara maksimal, BPBD Sabu Raijua meminta kerja sama para Kepala Desa dan Lurah untuk mengkoordinir masyarakat di wilayahnya masing-masing.

Dirinya juga mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan jaringan listrik saat cuaca ekstrem karena berpotensi menimbulkan musibah tersengat arus listrik serta tidak melaut atau melakukan aktivitas di laut saat cuaca tidak memungkinkan.

“Segera laporkan kejadian bencana kepada pihak-pihak terkait agar penanganan bencana dapat dilakukan dengan cepat dan tepat,” pungkasnya.

Baca Juga: Akibat Cuaca Ekstrem, Semua Rute Penyeberangan Fery di NTT Ditutup Sementara

Untuk diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang mengingatkan cuaca ekstrem di NTT yang semula diprakirakan akan berakhir pada 14 Maret 2024 ternyata masih berlanjut hingga 18 Maret 2024.

Prakiraan itu disampaikan berdasarkan analisis dinamika atmosfer dan laut. Dari hasil analisa, diketahui bahwa terdapat area terindikasi Bibit Siklon Tropis di wilayah selatan NTT dan dua bibit siklon yang baru terbentuk yang memengaruhi cuaca ekstrem di wilayah itu.

Hal itu mengakibatkan meningkatnya intensitas curah hujan dan angin kencang di wilayah NTT. Potensi bibit siklon Tropis 93P menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan pada kategori rendah.

“Akibatnya Gelombang Eguatorial Rossby dan Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) juga menyebabkan wilayah NTT berpotensi hujan sedang - lebat hingga ekstrem yang disertai petir dan angin kencang,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenot'ek.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler