Kisah Ramadan Menjemput Matahari di Pasar Senja

- 27 Juli 2021, 22:26 WIB
Ramadan Doni Musi.
Ramadan Doni Musi. /Istimewa/FLORES TERKINI./

FLORES TERKINI - Siapa yang tak kenal Ramadan Doni Musi (44). Pria yang sehari-hari bekerja sebagai penambal ban itu, punya semangat yang luar biasa dalam menekuni aktivitasnya. Ia tak kenal lelah dalam bekerja.

Ia berkisah, pagi-pagi sekali sebelum matahari terbit, ia harus bangun terlebih dahulu. Ia percaya rejeki lahir dari menjemput matahari.

"Kalau bangun matahari sudah datang, rejeki ayam sudah korek habis," ucap Ramadan kepada media di lapak tambal ban, Senin, 26 Juli 2021.

Baca Juga: Anggota DPRD Menilai Penutupan Pasar di Ende Tidak Pro Rakyat Kecil

Ramadan, pengelola bengkel tambal ban area pasar senja, Kelurahan Puken Tobi Wangi Bao, Kecamatan Larantuka itu, mulai menekuni usahanya pada awal tahun 2009 hingga sekarang. Usaha itu ditekuninya dengan serius.

Bahkan, sebagian orang sudah tahu, bengkel Ramadan pasti pagi-pagi sudah dibuka.

"Saya menikmati pekerjaan saya. Saya bangun pagi pukul 06.30 - 22.00 WITA," ungkapnya.

Baca Juga: Guru di Flores Timur Lolos Lomba Cipta Puisi Forum Indonesia Menulis, Kategori Puisi Terbaik

Ramadan, pemuda asal Desa Sukutokan, Kecamatan Kelubagolit harus mengadu nasib di Larantuka, Ibu kota Kabupaten Flores Timur demi menghidupi keluarga.

Halaman:

Editor: Hani Hago


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x