Ia mengatakan, api datang dari kamar depan. Saat itu, ia mau mengambil uang Rp24 juta dari dalam dompet miliknya yang tersimpan di lemari. Tetapi karena kobaran api semakin besar, jadi ia mengurungkan niatnya tersebut.
“Waktu kebakaran sempat ingat mau ambil (uang, red) tapi kendala api. Televisi dan barang makan minum seperti beras juga habis. Dapur masih berdiri. HP juga terbakar,” ungkapnya.
Untuk diketahui, uang senilai Rp24 juta tersebut merupakan hasil kerja keras Bapak Aloysius dari hasil pengumpulan batu pecah dan pengerjaan proyek di desa. Aloysius memiliki tiga orang anak yang sudah berkeluarga.
Saat kejadian, Aloysius sempat mendengar meteran meledak baru disusul televisi. Ia sempat berteriak minta bantuan warga.
Namun, karena kejadian dini hari, apalagi lagi situasi orang lagi tidur, maka upaya warga untuk memadamkan kobaran api pun menemui kendala.
Tampak di lokasi kejadian, istri korban menangis histeris karena rumah mereka baru saja dilahap si jago merah.
Banyak warga pun berbondong-bondong ke lokasi kejadian. Hingga saat ini, Camat Solor Barat dan Kapospol pun terjun ke lokasi. Belum diketahui secara pasti apa penyebab kebakaran tersebut.
“Tadi pagi Pak Camat dan Kapospol sudah datang ke lokasi,” ungkap Alexius B. Kewuan, salah satu keluarga korban.***