Network
FLORES TERKINI - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) telah mengeluarkan Pengumuman Hasil Tes Tertulis dan Psikotes pada tanggal 13 Juli 2023. Ada sebanyak 12 peserta yang dinyatakan lulus dan berhak melaju ke tahapan selanjutnya yakni Tes Kesehatan dan Wawancara.
Atas hasil yang telah diumumkan tersebut, Germanus Atawuwur yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Panwaslu Kota Kupang Periode 2014-2015 dan saat ini sedang menjabat sebagai Anggota Komisioner Komisi Informasi Provinsi NTT, menilai ada kejanggalan yang dimainkan oleh Bawaslu dan Tim Seleksi yang ada.
Germanus Atawuwur dalam pandangannya mengatakan, ada ruang gelap di Bawaslu sembari mempertanyakan integritas Ketua Bawaslu Republik Indonesia, Rahmat Bagja dan Tim Seleksi.
Hal ini berangkat dari Surat Perpanjangan Pengumuman Hasil Tes Tertulis dan Tes Psikologi dan Perubahan Waktu Pelaksanaan Tes Kesehatan. Penundaan pengumuman yang mana sebenarnya sesuai dengan jadwal sebelumnya, yakni terjadi pada Selasa, 11 Juli 2023, namun ditunda sampai Kamis, 13 Juli 2023.
Dalam surat penundaan tersebut, dimuat tentang beberapa kendala teknis dalam proses memastikan data NIK peserta tes Calon anggota Bawaslu Kabupaten/Kota Masa Jabatan 2023-2028.
Bagi Germanus, dalam sejarah rekriutmen calon Bawaslu, baru pertama kali terjadi penundaan seperti ini, yakni dengan alasan penundaan karena masih cek keabsahan NIK peserta.
“Ini adalah alasan yang tidak rasional dan dibuat-buat. Jika alasan penundaan itu untuk mengecek NIK peserta, kenapa tidak dilakukan sejak pemeriksaan berkas administrasi calon? Dan, mengecek NIK peserta bukan kewenangan Bawaslu karena kewenangan itu pada tim seleksi. Maka patut diduga kuat ada apa dengan Bawaslu dan ada apa dengan tim seleksi?” tanya Germanus saat dihubungi awak media Flores Terkini pada Senin, 17 Juli 2023.
Baca Juga: Gubernur NTT Sebut Potensi Energi Matahari Terbaik di Indonesia Hanya Ada di 2 Pulau, Ini Lokasinya!
