Network
FLORES TERKINI – Kasus dugaan penggelapan dana milik para guru kembali mencuat di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebelumnya kasus yang nyaris serupa pun terungkap, yang berujung pada penetapan dua tersangka oleh Kejaksaan Negeri Sikka, yakni YHVS selaku mantan Kadis PKO Kabupaten Sikka dan IS selaku Operator TPG pada Dinas PKO Kabupaten Sikka.
Adapun YHVS dan IS ditetapkan sebagai tersangka pada Jumat, 8 September 2023, dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi dana sertifikasi guru atau Tunjangan Profesi Guru (TPG) Triwulan I Tahun 2023, yang merugikan negara kurang lebih sebesar Rp642.159.226.
Tidak berselang lama, muncul informasi terkait adanya dugaan penggelapan dana guru daerah terpencil oleh oknum di Dinas PKO Kabupaten Sikka. Nominalnya kini jauh lebih besar, dikira-kirakan Rp900 juta.
Baca Juga: VIRAL! Kasat Lantas Polres Sikka Diduga Paksa Korban Tilang Layani Nafsu Bejatnya
Dana tersebut diduga dipotong dari tunjangan guru daerah terpencil dengan jumlah yang bervariasi, mulai dari Rp8 juta hingga Rp24 juta per guru penerima tunjangan tersebut.
Hal itu terungkap pasca seorang anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sikka buka suara dalam rapat paripurna DPRD Sikka belum lama ini, Kamis, 14 September 2023.
“Informasi yang diterima fraksi, bahwa dana yang tidak dibayarkan diperkirakan mencapai Rp900 juta lebih, dan ini terjadi karena ada oknum-oknum nakal dan rakus di Dinas PKO Kabupaten Sikka yang dengan secara tidak bertanggung jawab melakukan penggelapan dana tunjangan guru daerah terpencil,” kata Yoseph Don Bosco, anggota Fraksi PKB dimaksud, di ruang sidang Kantor DPRD Sikka, seperti diberitakan Flores Terkini sebelumnya.
Baca Juga: Orang Muda Ganjar Berikan Bantuan 2000 Bata Merah untuk Bangun Gereja di Sikka
