Camat Ilebura: Jumlah Pengungsi di Posko Konga Bertambah, Kini Jadi 1.332 Jiwa

- 6 Januari 2024, 21:41 WIB
Camat Ilebura Pertus Pehang Tukan, saat memberikan keterangan kepada awak media di lokasi pengungsian Desa Konga, Sabtu (06/01/2024) siang.
Camat Ilebura Pertus Pehang Tukan, saat memberikan keterangan kepada awak media di lokasi pengungsian Desa Konga, Sabtu (06/01/2024) siang. /Marsel Feka/FLORESTERKINI.com

FLORESTERKINI.com – Camat Kecamatan Ilebura, Petrus Pehang Tukan, menyebut pengungsi erupsi Gunung Lewotobi di Posko Konga bertambah menjadi 1.332 jiwa per hari ini, Sabtu, 6 Januari 2024. Sehari sebelumnya, pengungsi di lokasi itu berjumlah 1.169 jiwa.

Kata dia, para pengungsi yang baru berdatangan itu berasal dari Desa Nobo, Dulipali, dan Nura Belen. Mereka kini sudah menempati posko-posko yang telah disiapkan sebelumnya oleh Kementerian Sosial dan Korem 161 Wirasakti Kupang. Adapun posko yang didirikan di Desa Konga, Kecamatan Titehena sebanyak 19 tenda.

“Sesuai data sementara yang telah dientri oleh tim kami Jumat kemarin, tercatat 1.169 jiwa. Sementara hari ini, Sabtu, 6 Januari 2024 siang, telah bertambah menjadi  1.332 jiwa,” kata Petrus Pehang kepada FLORESTERKINI.com, Sabtu, 6 Januari 2024 siang.

Baca Juga: Pasca Penyortiran, KPU Sikka Siap Distribusikan Surat Suara Pemilu 2024, 3 Wilayah Ini Jadi Prioritas

Berikut rincian data pengungsi erupsi Gunung Lewotobi yang kini menempati posko-posko di Desa Konga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (TT).

Lokasi pengungsian di Desa Konga, Kecamatan Titehena.//
Lokasi pengungsian di Desa Konga, Kecamatan Titehena.// Marsel Feka/FLORESTERKINI.com

  • Desa Nobo 260 KK (996 jiwa): 492 laki-laki, 504 perempuan, 5 ibu hamil, 19 ibu menyusui, 16 bayi, 67 balita, 97 lansia.
  • Desa Dulipali 84 KK (340 jiwa): 138 laki-laki, 166 perempuan, 2 ibu hamil, 6 ibu menyusui, 7 bayi, 24 balita, 38 lansia.
  • Desa Nura Belen 5 KK (16 jiwa): 6 laki-laki, 10 perempuan,1 balita.

“Selebihnya masih tetap bertahan di rumah, terkhusus untuk Desa Nurabelen,” imbuhnya.

Baca Juga: Diduga Rem Blong, Truk Lindas Pengendara Motor di Sikka

Sementara itu, lanjut Petrus, dapur umum yang menjadi pusat konsumsi para pengungsi itu ditangani langsung oleh pihak kementrian. Sedangkan untuk bantuan bahan makanan dan logistik lainnya berasal dari pemda dan pihak ketiga, baik organisasi, komunitas, dan perorangan.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x