"Amat sangat bangga saat saya menemui mereka di ruang khusus di UGD RSUD dr Hendrikus Fernandez Larantuka. Ibu sehat, bayi juga tidur manis, sehat," bebernya.
Lebih lanjut ia mengatakan, saat ia menemui mereka, tampak para nakes tak mengenakan sepatu, meskipun berseragam. Hal ini lantaran mereka lebih mementingkan nyawa manusia.
"Para tenaga medis itu berseragam tapi tak bersepatu, karena mereka lebih mementingkan nyawa dua manusia. Saya apresiasi sekali atas gerak cepat mereka. Dari cerita mereka dari Desa Titehena yang jalan rayanya yang amat jelek, bisa membawa pasien ke Puskesmas Ritaebang, selanjutnya dirujuk ke Larantuka karena fasilitas kesehatan yang kurang memadai. Solor hebat! Saya suka itu!" ujarnya dengan penuh bangga.
Sebagai bentuk apresiasi, ia bersama Komunitas Kontas Jakarta pun memberikan sedikit hadiah buat Puskesmas Ritaebang dan Rumah Sehat Desa Titehena, serta para nakes dan bidan yang telah membawa pasien ibu melahirkan ke RSUD dr Hendrikus Fernandez Larantuka.
Diberitakan sebelumnya, tiga nakes pada Puskesmas Ritaebang yakni Ramadiana Yusuf, Lusia Surat Bolen, dan Yasinta Tua Lewar, bersama nakes pendamping dari Rumah Sehat Desa Titehena berhasil menangani seorang ibu hamil ketika sedang dalam perjalanan rujuk ke RSUD Larantuka.
Yasinta Ose Herin (18), pasien ibu hamil asal Desa Titehena itu akhirnya melahirkan di dalam KM Basa Raya, Selasa, 19 Maret 2024 pukul 11.45 WITA, setelah sebelumnya didiagnosa mengalami G1 p0 A0 (gravida pertama).
Yasinta dibawa ke Puskesmas Ritaebang dari Desa Titehena pada pukul 07.00 WITA didampingi petugas nakes dari Rumah Sehat Desa Titehena. Usai tiba di Puskesmas Ritaebang sekira pukul 07.30 WITA, dengan gerak cepat bidan-bidang di unit layanan kesehatan masyarakat itu langsung mengambil tindakan medis.