Network
FLORESTERKINI.com – Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menyebut bakal menindak tegas para calo tenaga kerja ilegal yang masih berkeliaran bebas, khususnya di wilayah Kabupaten Sikka.
Hal itu disampaikan Kepala Disnakertrans Kabupaten Sikka, Vallery Samador, menanggapi meninggalnya Jodimus Moan Kaka (40), seorang tenaga kerja asal Desa Hoder, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka.
Yodimus meninggal dunia diduga gegara ditelantarkan oleh seorang calo tenaga kerja ilegal berinisial YS alias Joker, pasca ia direkrut bersama 71 tenaga kerja lainnya yang diberangkatkan ke Kalimantan dengan KM Lambelu dari Pelabuhan Lorens Say Maumere pada 12 Maret 2024 lalu.
Vallery mengatakan, dalam proses penanganan para calo tenaga kerja ilegal itu, secara teknis pihaknya akan turut menjalin kerja sama dengan aparat kepolisian, secara khusus Satuan Tugas Tindak Pidana Perdagangan Orang (Satgas TPPO) Polres Sikka.
“Kami dari Disnakertrans akan berupaya bekerja sama dengan kepolisian untuk melakukan penyidikan terhadap oknum-oknum yang hingga saat ini masih melakukan pratik perekrutan tenaga kerja secara ilegal,” ujar Vallery di ruang kerjanya, Rabu, 3 April 2024.
Ia mengaku, dalam setiap kesempatan pihaknya selalu memberikan edukasi dan informasi kepada semua masyarakat di wilayah Kabupaten Sikka yang ingin bekerja di dalam maupun di luar negeri, agar selalu mengikuti prosedur yang benar dan resmi, alias melalui jalur legal.
Baca Juga: Cegah Kenaikan Harga Beras Akibat Kelangkaan Jelang Lebaran, Bulog: Semua Ritel Sudah Kami Isi
Bahkan, kata Vallery, Disnakertrans Sikka selama ini sudah banyak kali melakukan sosialisasi terkait TPPO kepada masyarakat di setiap desa yang dikunjungi, agar masyarakat menyadari akan pentingnya bekerja di luar dan dalam negeri jika melalui jalur resmi.
