Network
FLORESTERKINI.com – Danau Kelimutu, yang terletak di Gunung Kelimutu, Nusa Tenggara Timur (NTT), dikenal dengan tiga danau kawahnya yang memiliki warna air yang bisa berubah-ubah. Salah satu danau kawah ini, 'Tiwu Ata Polo', baru-baru ini mengalami perubahan warna yang mencolok dari biru menjadi hitam pada hari Rabu, 22 Mei 2024. Fenomena ini menarik perhatian banyak pihak dan disebabkan oleh beberapa faktor alam yang memengaruhi komposisi air danau.
Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Warna Air
Menurut Siaran Pers Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor: 45/KM/BGL/2024, perubahan warna air danau 'Ata Polo' dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi.
Curah hujan yang tinggi dapat meningkatkan volume air di dalam kawah dan menyebabkan perubahan dalam komposisi kimia air melalui pelarutan batuan di sekitar kawah. Proses ini bisa membuat air danau berubah warna menjadi kebiruan, kehijauan, atau coklat kehitaman.
Namun, penyebab pasti dari perubahan warna ini masih belum bisa dipastikan sepenuhnya. Ada beberapa faktor lain yang mungkin memengaruhi, seperti proses pengenceran, perubahan suhu air, serta konveksi atau pergerakan naiknya gas dari bawah permukaan danau. Faktor-faktor ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk dapat dijelaskan dengan jelas.
Sejarah Perubahan Warna Air Tiwu Ata Polo
Perubahan warna air di danau kawah ini bukan pertama kali terjadi. Berdasarkan catatan, perubahan serupa pernah terjadi pada bulan Desember 2018 hingga Januari 2019. Saat itu, warna air danau berubah dari hijau kebiruan menjadi hijau tua sebelum kembali ke warna hijau. Fenomena ini menunjukkan bahwa perubahan warna air di Danau Kelimutu merupakan peristiwa alami yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Baru-baru ini, pada tanggal 17 Mei 2024, air kawah 'Ata Polo' menunjukkan perubahan warna menjadi hijau tua. Lima hari kemudian, tepatnya pada tanggal 22 Mei 2024, air danau kembali berubah warna menjadi coklat kehitaman dengan adanya bualan air yang teramati di permukaan danau. Perubahan warna ini menunjukkan adanya aktivitas geotermal dan kimiawi yang dinamis di dalam kawah.***
