Asisten Kapten KM Sabuk Nusantara 55 Rute Wulandoni-Maumere Diduga Intimidasi Penumpang, Ini Pemicunya

- 25 Mei 2024, 16:15 WIB
Kapal Tol Laut Sabuk Nusantara 55 saat berlabuh di Pelabuhan Lorens Say Maumere, Jumat, 24 Mei 2024.
Kapal Tol Laut Sabuk Nusantara 55 saat berlabuh di Pelabuhan Lorens Say Maumere, Jumat, 24 Mei 2024. /Marsel Feka/FLORESTERKINI.com

Bukan hanya itu, mereka pun dipaksa harus membayar saat itu juga oleh asisten kapten. Padahal kata Siti, ia dan rekanya masih pusing karena lapar dan belum sempat makan.

"Kami dipaksa harus bayar saat itu, sedangkan kami belum makan, pusing, belum lagi harus keluar dari pelabuhan pigi tarik uang di ATM. Tidak bisa, katanya," tegas ABK itu kepada Siti.

Ayu (35) salah satu rekan Siti, juga mengungkapkan kekecewaanya kepada manajemen KM Sabuk Nusantara 55 yang dinilai buruk, akibat ulah satu orang itu.

Menurut Ayu, KM Sabuk Nusantara adalah kapal-kapal yang telah disediakan pemerintah untuk membantu dan melayani masyarakat, bukan mengintimidasi dan bersikap semena mena.

"Kami ini sudah bolak-balik dan pergi-pulang dengan kapal ini sudah dari tahun 2020 lalu, dan baru kali ini kami diperlakukan seperti ini. Padahal kapal itu sebetulnya pemerintah kasih untuk melayani kami masyakat kecil, bukan mau buat susah kami," ujar Ayu.

Dijelaskanya ayu, sebelumnya pembayaran biaya atau ongkos bagasi selama itu, biasanya langsung mentransfer ke nomor rekening, tetapi sekarang harus menggunakan pembayaran di tempat atau cash.

"Dulu kami biasa bayar pake transfer saja, tapi sekarang mereka paksa kami harus bayar pake uang cash, baru tidak ada kami mau dikasih kuitansi," jelas Ayu.

Manajemen KM Sabuk Nusantara Buka Suara

Sementara itu, agen pengelola KM Sabuk Nusantara 55, saat dikonfirmasi awak media mengatakan, pihaknya tidak tahu-menahu saol biaya atau ongkos berupa tiket, dan biaya bagasi, sebab itu sudah merupakan kewenangan manajemen kapal.

"Soal itu, kami agen tidak tahu-menahu, karena pengurusan biaya angkut  entah itu tiket, muatan dan lain-lain, itu orang kapal yang urus," kata Rizal, agen KM Sabuk Nusantara 55.

Untuk diketahui para penumpang yang merasa diintimidasi yakni Siti Habiba (53), Rugaya (46), Buce (42), Ayu (35), dan Herman (56). Total keseluruhan muatan pisang dari masing-masing mereka kurang lebih mencapai 3.000 tandan.***

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah