Kondisi Terkini Danau Kelimutu: Air di Kawah Ata Polo Masih Berwarna Coklat Kehitaman

- 28 Mei 2024, 22:22 WIB
Tampak bualan air di Danau Kelimutu, Ende-NTT.
Tampak bualan air di Danau Kelimutu, Ende-NTT. /Dok. Ist./HO-PR NTT

FLORESTERKINI.com – Danau Kelimutu yang terkenal dengan tiga kawahnya yang memiliki warna air berbeda-beda, kembali menunjukkan fenomena menarik.

Pasca perubahan warna, air di Kawah Ata Polo atau yang dikenal dengan Tiwu Ata Polo masih berwarna coklat kehitaman. Selain itu, teramati adanya bualan air di bagian timur laut permukaan danau kawah tersebut.

Sementara itu, di kawah kedua yang dikenal dengan nama Tiwu Koofai Nuwamuri, air danau memiliki warna biru muda. Tidak hanya itu, endapan belerang berwarna kuning keemasan dan kuning muda tersebar di atas permukaan air kawah ini.

Baca Juga: Lansia 78 Tahun di Sikka Hilang Sejak 22 Mei, Basarnas Maumere Lakukan Pencarian Intensif di Hutan Kloangpopot

Endapan tersebut terlihat jelas dari bagian tengah hingga ke timur, tenggara, selatan, dan barat daya. Bahkan pada bagian tepi sebelah barat laut, utara, dan timur laut juga terlihat endapan tersebut.

Data Seismik Terkini di Kawasan Danau Kelimutu

Berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) yang diterima media ini pada hari Selasa, 28 Mei 2024, pada periode pengamatan tanggal 27 Mei 2024 pukul 00:00-24:00 WITA, tercatat beberapa aktivitas seismik di kawasan Danau Kelimutu.

Dalam periode tersebut, tercatat terjadi dua kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 3 mm, S-P 1,37-2,5 detik, dan durasi 17,08-19,98 detik. Selain itu, terjadi lima kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 5-14 mm, S-P 4,03-8,12 detik, dan durasi 23,29-40,02 detik. Tidak ketinggalan, gempa tektonik jauh tercatat sebanyak dua kali dengan amplitudo 8,5-13 mm, S-P 17,34-42,1 detik, dan durasi 41,1-163,84 detik.

Baca Juga: Mengubah Tanah Hook Menjadi Surga Eropa: Rekayasa Hunian yang Cantik dan Mewah

Mengapa Danau Kelimutu Berubah Warna?

Perubahan warna air di Danau Kelimutu disebabkan oleh faktor geokimia yang kompleks. Perubahan ini sering dikaitkan dengan aktivitas vulkanik dan adanya material belerang serta mineral lainnya yang larut di dalam air danau. Aktivitas seismik yang terjadi di sekitar danau juga berperan dalam perubahan warna tersebut.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah