FLORES TERKINI – Politikus Partai Gerindra, Arief Poyuono memberi edukasi kepada semua masyarakat Indonesia untuk memahami kata 'rezim'.
Kata rezim, menurut Arief Poyuono bertendensi pada konotasi negatif sehingga publik perlu memahami dan tidak boleh salah memakai kata tersebut.
Lebih jauh, Arief Poyuono meminta supaya pemerntahan Jokowi tidak boleh dikenakan dengan status ‘rezim’ karena rezim memiliki konotasi negatif.
Baca Juga: Banjir Bandang di Flores Timur, 5 Orang dari Desa Lamanele Meninggal Dunia
Arief menegaskan, kata rezim boleh digunakan untuk pemerintahan yang korup atau otoriter. Jadi, publik harus diberikan sosialisasi terkait hal ini, biar tidak gagal paham.
“Jangan menyebut rezim pada pemerintahan Jokowi..konotasinya negatif,” ujar Poyuono di laman Twitter-nya, 4 April 2021.
Jangan menyebut Rezim pada pemerintahan Jokowi.. Konotasinya negative. Rezim hanya boleh pada pemerintahan yg otoriter, korup dan memperkaya diri sendiri & kel serta kroninya.. @jokowi bukan rezim tapi pemerintahan rakyat... @SBYudhoyono @ustadtengkuzul @ChusnulCh__ @MARQUEZ__93— Arief Poyuono (@bumnbersatu) April 4, 2021
Poyuono menyayangkan ketika banyak orang salah menggunakan kata ‘rezim’ untuk tujuan tertentu.
“Rezim hanya boleh pada pemerintahan yang otoriter, korup dan memperkaya diri sendiri dan keluarga serta kroninya,” ujarnya.