Menurut Prof Tjandra Yoga Aditama, Omicron (B.1.1.529) bermutasi menjadi beberapa varian baru di antaranya BA.1, BA.1.1, BA.2 dan BA.3.
"Angka rata-rata BA.2 dunia mencapai 21,09 persen dari semua Omicron. Jadi, satu dari lima Omicron di dunia sekarang ini adalah jenis BA.2," Prof Tjandra Yoga Aditama, dikutip dari ANTRA.
MEskipun varian BA.2 belum mendominasi di Indonesia, namun di beberapa negara lain varian ini malah lebih dominan dengan lebih dari 50 persen kasus.
Negara-negara yang didominasi varian BA.2 di antaranya Brunei Darussalam, Filipina, Bangladesh, China, India, Nepal, dan Pakistan.
Dalam laporan yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), secara keseluruhan, populasi tertinggi dari varian BA.2 ini terjadi di daerah Asia Tenggara yang mencapai 44,7 persen.
Baca Juga: Makna Gunungan dalam Logo Presidensi G20 Indonesia, Ternyata Punya Filosofi Menarik Khas Tanah Air
Meski dampak lain dari varian BA.2 ini masih dipelajari, namun Jubir Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi meminta Indonesia perlu waspada.
"Dampak BA.2 ini memang masih terus dipelajari. Indonesia perlu waspada dan mengambil langkah antisipasi yang tepat, kalau BA.2 juga akan meningkat di negara kita," kata Nadia.***