Kemenlu Intensifkan Kampanye Minyak Kelapa Sawit

- 3 Agustus 2020, 22:48 WIB
Webinar yang diselenggarakan Kemlu bersama Universitas Negeri Padang dalam rangka mengintensifkan penggunaan minyak sawit
Webinar yang diselenggarakan Kemlu bersama Universitas Negeri Padang dalam rangka mengintensifkan penggunaan minyak sawit /kemlu.go.id

FLORES TERKINI - Melihat pentingnya minyak sawit bagi Indonesia, Kemlu bersama Universitas Negeri Padang intensifkan kampanye positif minyak kelapa sawit, dengan seminar daring “Diplomasi Indonesia dalam Memajukan Minyak Nabati Bagi Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan" (03/08/2020).

Pada tahun 2019, Indonesia memproduksi 37.4 juta metrik ton minyak kelapa sawit dengan nilai ekspor mencapai USD 23 miliar.

Melihat pentingnya minyak sawit bagi Indonesia dan  keunggulan-keunggulan minyak nabati sawit tersebut, dari aspek sosial, sektor industri sawit di Indonesia telah membuka lapangan pekerjaan baru dan berperan untuk meningkatkan taraf hidup para petani kelapa sawit.

Baca Juga: Presiden Menggelar Rapat Terbatas Membahas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi

Seminar menyampaikan hasil kajian Kemlu terkait minyak nabati dikaitkan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs) menggunakan computable equilibrium model (CGEs) dalam aplikasi Global Trade Analysis Project (GTAP).

Kajian menyimpulkan bahwa minyak sawit terbukti lebih efisien dalam penggunaan lahan dan hasil panen dibandingkan minyak nabati lain, seperti canola/rapeseed, biji bunga matahari, biji jagung, dan biji kedelai. Dari sisi lingkungan, minyak sawit juga terbukti efisien karena paling minim dalam penggunaan pestisida yang merusak lingkungan, bahkan minyak sawit Indoensia juga memenuhi 12 dari 17 SDGs.

Baca Juga: G-Land Surga Yang Tersembunyi Di Ujung Selatan Banyuwangi

Hasil kajian juga merekomendasikan agar dibentuk pendekatan strategic communication yang holistik untuk memerangi kampanye hitam melawan minyak kelapa sawit dengan mempertimbangkan profil, demografi, dan persepsi publik dari masing-masing negara sasaran.

Diplomasi sawit perlu diterapkan untuk membuka dan menjamin akses pasar bagi minyak kelapa sawit Indonesia, dengan melakukan pendekatan diplomasi ke negara-negara tujuan utama ekspor minyak kelapa sawit, seperti India dan Tiongkok.

Halaman:

Editor: Rudolf

Sumber: Kemlu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah