Ngaku Punya Peta Pohon Industri, Prabowo Optimis Bawa Indonesia Jadi Negara Industri Besar

- 4 Desember 2023, 07:38 WIB
Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto.
Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto. /ANTARA FOTO/Galih Pradipta

FLORES TERKINI – Kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang luar biasa dimiliki oleh bangsa Indonesia meyakini Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto untuk membawa Indonesia menjadi salah satu negara industri besar yang mampu bersaing di dunia.

Menurut Prabowo, pihaknya tidak hanya sekedar berencana. Akan tetapi, bahkan sudah melakukan kajian sehingga ke depannya Indonesia bukan saja menjadi negara pasar, tempat terjadinya jual-beli barang milik negara lain.

"Kita sudah punya peta di depan yang kita beri nama pohon industri. Indonesia ingin jadi negara industri, kita tidak mau jadi negara pasar untuk barang-barang lain,” ujar Prabowo dalam orasi politiknya pada kegiatan doa bersama 2000 kiai se-Banten di Lebak, Banten, Minggu, 3 Desember 2023.

Baca Juga: Jadwal Acara TransTV Hari Ini Senin 4 Desember 2023: Nonton Film Layar Lebar Spider Man 2 dan Bus 657

Prabowo mengatakan, Indonesia memiliki potensi SDA yang sangat melimpah sebagai fondasi dalam mengembangkan serta memajukan industri tanah air. Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat mumpuni seperti kelapa sawit, batu bara, dan nikel.

Dijelaskannya, batu bara akan dimanfaatkan sebagai sumber energi. Nikel untuk industri logam, serta kelapa sawit sebagai komoditas yang dibutuhkan industri pangan dan energi. Keberadaan tiga sumber daya utama tersebut harus menjadi landasan yang kuat untuk mengembangkan sektor industri.

“Batu bara, nikel, kelapa sawit, semua ada. Sebenarnya ini yang disebut pohon industri kalau diolah, harganya akan naik, kita akan jadi negara industri,” katanya.

Baca Juga: Lakalantas di Sikka Kembali Menelan Korban Jiwa, 1 Korban Dirawat Intensif di RSUD TC Hillers Maumere

Ketua Umum Partai Gerindra tersebut berharap, Indonesia tidak hanya menjadi negara pemasok bahan mentah bagi industri di negara lain. Akan tetapi, harus mampu memanfaatkan potensi alam yang ada untuk menciptakan produk-produk industri yang dapat bersaing dengan negara maju lainnya.

"Kita optimis, transformasi ini akan meningkatkan perekonomian dan daya saing negara serta menciptakan lapangan kerja," tegasnya.

Dia mencontohkan, pada tahun 2020, presiden Jokowi mengeluarkan kebijakan larangan ekspor nikel sebagai bahan mentah ke negara lain dan mewajibkan pengolahan di dalam negeri. Hasilnya, penerimaan negara dari sektor nikel melonjak drastis menjadi 33,8 miliar dolar AS atau sepuluh kali lipat.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans7 Hari Ini Senin 4 Desember 2023: Nonton Selebrita Pagi, Jejak Si Gundul, atau On The Spot

Padahal di tahun sebelumnya pada tahun 2017, lanjut Menteri Pertahanan tersebut, nilai ekspor sebagai bahan mentah hanya menghasilkan penerimaan sebesar 3,3 miliar dolar AS.

“Jadi, kita tidak mau lagi menjual barang-barang kita mudah. Tidak boleh menjual gelondongan mentah. Harus diolah di Indonesia,” katanya.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah