FLORESTERKINI.com – Novita Hardini, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Trenggalek, dengan tegas menolak praktik perkawinan anak. Hal ini ditegaskannya dalam Workshop Pencegahan Perkawinan Anak (Cepak) di Kabupaten Trenggalek.
Dalam pandangannya, Novita menganggap ilmu pengetahuan sebagai kunci utama dalam mengubah paradigma masyarakat terhadap perkawinan anak.
"Dalam budaya kita, pernikahan sering dianggap sebagai cara untuk mengangkat derajat ekonomi keluarga. Namun, saya yakin tanpa ilmu dan pengetahuan, perkawinan anak justru akan meningkatkan tingkat kemiskinan," ujarnya dalam siaran pers.
Baca Juga: Sinopsis Bidadari Surgamu Senin 1 Januari 2024: Antara Fitnah dan Pernikahan Paksa, Sakinah Dilema
Novita menekankan pentingnya memberikan pemahaman kepada anak-anak bahwa mereka memiliki peran besar dalam mengubah masa depan mereka sendiri.
"Tujuan utama pernikahan seharusnya adalah meningkatkan kapasitas diri, sehingga mereka dapat menjadi pelindung bagi diri mereka sendiri ke depannya," tegasnya.
Dalam upaya mencegah perkawinan anak, Novita meminta seluruh kader TP-PKK untuk membangun komitmen di semua lapisan masyarakat hingga tingkat dasa wisma.
Dia juga mendorong kader TP-PKK untuk aktif menggelar kampanye pencegahan perkawinan anak di berbagai forum seperti organisasi masyarakat, forum perempuan, forum anak, serta forum pemerintah desa dan kabupaten.