FLORES TERKINI – Kabar terkait meninggalnya Pele, legenda sepak bola asal Brasil, tentu membawa duka mendalam bagi semua orang di dunia yang mengenalnya.
Pele meninggal dunia di usia 82 tahun di Rumah Sakit Albert Einstein, Sao Paolo, pada Kamis 29 Desember 2022 pukul 15.27 waktu Brasil atau Jumat 30 Desember 2022 dini hari WIB.
Ia meninggal dunia setelah mengalami sejumlah kegagalan organ akibat perkembangan kanker usus besar dan beberapa kondisi medis sebelumnya, demikian laporan pihak rumah sakit.
Baca Juga: KABAR DUKA! Pele Meninggal Dunia Karena Gagal Organ
Untuk mengenang dan memberikan penghormatan kepada Pele, pemerintah dan warga Brasil akan menggelar sejumlah parade sebelum legenda sepak bola itu dimakamkan.
Dikutip FloresTerkini.com dari Reuters, parade akan dimulai pada Senin waktu Brasil bertempat di Stadion Santos, klub di mana Pele memulai karir profesionalnya di dunia sepak bola.
Keesokan harinya, parade dengan mengusung peti mati sang legenda akan melewati jalan-jalan di Santos, lalu menuju lingkungan tempat tinggal ibu Pele.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok Jumat 30 Desember 2022 Aries, Taurus, dan Gemini: Bersiaplah Menerima Kritikan
Selanjutnya, parade akan berakhir di pemakaman Ecumenical Memorial Necropolis, tempat Pele akan dimakamkan dalam suatu upacara pribadi.
Pele, yang diberi nama Edson Arantes do Nascimento saat kelahirannya, bergabung dengan Santos pada 1956.
Penampilan apik Pele berhasil menyulap klub asal di Brasil itu menjadi salah satu klub paling terkenal di dunia sepak bola saat itu.
Selain sejumlah gelar regional dan nasional, bersama Santos, Pele memenangkan dua Copa Libertadores (setara Liga Champions Amerika Selatan) dan dua Piala Interkontinental yang merupakan turnamen tahunan yang diadakan antara tim terbaik di Eropa dan Amerika Selatan.
Pele juga berhasil membawa pulang tiga trofi Piala Dunia ke Brasil. Trofi pertama dipersembahkan Pele pada 1958, usai Brasil keluar sebagai juara Piala Dunia di Swedia.
Empat tahun kemudian (1962), Brasil kembali menjadi juara Piala Dunia yang digelar di Chile. Dalam turnamen ini, Pele melewatkan sebagian besar pertandingan karena cedera.
Yang ketiga di Meksiko pada 1970. Pada momen ini, Pele menunjukkan kepada dunia melalui penampilan spektakulernya di rumput hijau, bahwa Brasil layak menyandang status sebagai salah satu tim terhebat dalam sejarah sepak bola.
Pele pensiun dari Santos pada tahun 1974. Tetapi setahun kemudian, ia membuat kejutan dengan kembali menandatangani kesepakatan untuk bergabung dengan New York Cosmos, Liga Sepak Bola Amerika Utara.
Sepanjang 21 tahun karirnya di dunia sepak bola, Pele mencetak antara 1.281 dan 1.283 gol, tergantung pada bagaimana pertandingan dihitung.
Baca Juga: Ikatan Cinta 29 Desember 2022: Abimana Tidak Bisa Berkelit Lagi, Rahasianya Benar-benar Terbongkar
Bagaimanapun, Pele telah melampaui dunia sepak bola, tidak seperti pemain sebelum atau sesudahnya, dan dia menjadi salah satu ikon global pertama di abad ke-20.
Dengan senyum khas dan kerendahan hatinya yang mempesona, Pele lebih dikenal daripada banyak bintang Hollywood atau tokoh-tokoh populer lainnya, setidaknya selama enam dekade kiprahnya sebagai pesepak bola.
Pele memiliki perpaduan bakat, kejeniusan, kreativitas, dan keterampilan teknisnya yang unik di masa mudanya, yang sebagian besar dihabiskannya di kota kecil Brasil, Minas Gerais.
Berasal dari keluarga miskin, Pele sering kali harus menggunakan grapefruit atau gumpalan kain yang dijadikan sebagai bola, karena keluarganya tidak mampu membeli bola yang asli.
Pada akhirnya, Pele dinobatkan sebagai "Pemain Terbaik Abad ke-20", bersama legenda Argentina Diego Maradona.
Pele percaya bahwa bakatnya adalah karunia ilahi. Dia mengatakan bahwa sepak bola memungkinkan dia untuk berkeliling dunia, membawa keceriaan bagi pasien kanker dan orang yang selamat dari perang dan kelaparan serta dapat menafkahi keluarga.
"Tuhan memberi saya kemampuan ini karena satu alasan: untuk membuat orang bahagia," katanya saat diwawancarai Reuters pada 2013.
"Tidak peduli apa yang saya lakukan, saya mencoba untuk tidak melupakan itu,” pungkasnya.***