Network
FLORES TERKINI – Dunia sepakbola sedang berduka. Pasalnya, salah satu agen ternama yakni Mino Rainola meninggal dunia pada Sabtu 30 April 2022 malam.
Kabar duka tersebut disampaikan “The Rainola Family” via akun Instagram @minorainola, beberapa saat agen Paul Pogba dan Erling Haaland itu meninggal dunia.
“Dalam kesedihan mendalam, kami membagikan berita meninggalnya salah satu agen sepakbola yang peduli serta mengagumkan sepanjang sejarah,” tulis pihak keluarga.
“Mino sudah banyak membuat kami merasa bangga dan tak pernah menyadarinya. Ia sudah banyak menyentuh begitu banyak kehidupan sepanjang pekerjaannya dan telah menulis babak baru dalam sejarah sepakbola modern,” lanjut The Raiola Family.
“Kami atas nama keluarga Raiola berterima kasih kepada semua pihak atas dukungan begitu besar selama masa sulit ini dan meminta agar privasi dari keluarga dan teman dihargai pada masa duka ini,” pungkas pihak keluarga Mino.
Kepergian Mino Rainola ini tentu menjadi momen kehilangan yang besar bagi para pesepakbola yang telah diwakilinya sepanjang kariernya malang melintang di dunia sepakbola Eropa.
Mino Raiola lahir dengan nama Carmine Raiola pada 4 November 1967, 54 tahun yang lalu. Rainola adalah pria keturunan Italia dan Belanda.
Dalam menjalankan perannya sebagai agen, Raiola tidak jarang menyinggung pihak klub. Gaya bicaranya yang ceplas-ceplos tak jarang mengundang amarah. Riola tak ragu buka suara, apalagi jika kliennya ingin angkat kaki dair klub yang tak lagi membuat mereka betah.
Bahkan, Raiola dianggap sering dianggap sebagai penghasut agar sang pemain mau pergi demi mendapat komisi lebih besar dari klub yang baru.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini 1 Mei 2022 Aries, Taurus, Gemini: Banyak Kejutan Menarik Menanti Anda
Satu di antara kasusnya yang mencuat ke ruang publik adalah ketika Paul Pogba meninggalkan Manchester United untuk bergabung dengan Juventus pada 2012 lalu.
Sebelum akhir hidupnya pun, Raiola menjadi musuh suporter AC Milan setelah membawa Gianluigi Donnarumma menunu Paris Saint-Germain. Sang kiper pergi dengan status bebas transfer.
Meskipun demikian, di tengah hidup yang penuh dengan kontroversi, ia punya perjalanan panjang hingga bisa sampai ke puncak kariernya.
Menariknya, sebelum menjejaki karier sebagai agen sepakbola di benua Eropa, Mino “kecil” dikenal sebagai sosok yang suka membantu.
Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming SCTV 1 Mei 2022, Nonton Love Story The Series dan Dewi Rindu
Sebagian besar masa kecilnya dihabiskannya dengan membantu menjaga usaha kuliner orangtuanya di sebuah restoran Pizza di Napoli.
Namun fakta mengejutkan adalah ketika memasuki usia 19 tahun, Raiola sudah menjadi jutawan. Dengan modal tabungan sendiri, Rainola membeli MCDonald's yang berlokasi dekat rumahnya dan menjualnya kembali ke pengembang properti dengan harga tinggi. Di sini tampak jelas jika bakat bisnisnya pun mulai muncul.
Anehnya, meskipun menamatkan studinya di perguruan tinggi sebagai Sarjana Hukum, Mino Raiola tak mau bekerja di jalur hukum. Ia justru lebih memilih jalur sepakbola dan menjabat sebagai Direktur Teknik klub lokal, FC Haarlem.
Pekerjaan tersebut membantu Raiola terus mengembangkan perusahaan yang didirikannya sebagai agen sepakbola.
Awal kariernya di dunia sepakbola pun dimulainya dari negeri Belanda. Ia membantu memfasilitasi transfer pemain Belanda, Bryan Roy, dari Ajax Amsterdam ke Fogga.
Keberhasilan Raiola menangani Roy sampai ke telinga agen terkemuka Belanda, Rob Jansen. Jansen pun meminta Raiola menjadi penerjemah dalam transfer Dennis Bergkamp ke Inter Milan pada 1993.
Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming Trans 7 Minggu 1 Mei 2022, Saksikan MotoGP Spanyol Sirkuit Jerez
Raiola banyak menghabiskan waktu untuk berdiskusi dengan pelatih jam terbang tinggi di Italia, Zdenek Zeman, membahas pemain yang dianggap sempurna. Hingga akhirnya, Raiola menemukan Pavel Nedved. Nedved kemudian menjadi klien pertama Raiola.
“Satu-satunya hal yang dipikirkan adalah tidak bisa bermain sepak bola. Namun Nedved bisa berlatih lebih keras daripada yang lain,” ungkap Raiola.
Ketika sedang mencari agen, Ibrahimovic disarankan oleh rekannya yang juga jurnalis asal Belanda, Thijs Slegers, untuk bertemu Raiola.
Setelah pertemuan itu, Ibrahimovic menelpon Raiola jika dirinya harus menjual jam tangan dan mobil mewah untuk mulai fokus pada latihan.
Namun demikian, Raiola tidak selalu berhasil membuat pemainnya berada di deretan terbaik. Satu di antaranya adalah Mario Balotelli.
Waktu terus berlalu, Mino makin maju dalam karier agen sepakbola dengan menangani beberapa pemain top seperti Erling Haaland, Zlatan Ibrahimovic, Henrikh Mkhytarian, Marco Veratti, Gianluigi Donnarumma, dan Mathijs de Ligt.***
