FLORES TERKINI – Sepak bola di tanah Lamaholot (sebutan untuk rumpun suku di Flores Timur dan sebagian Lembata) sejak zaman dahulu telah menjadi hiburan bagi masyarakat Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dunia sepak bola Flores Timur sendiri telah melahirkan banyak pemain hebat dari klubnya masing-masing pada masanya.
Di Adonara pada awal tahun 1970-an, setiap desa memiliki tim sepak bola dan memiliki lapangan sepak bola, terkecuali desa-desa yang ada di lereng perbukitan.
Baca Juga: Jadwal Acara tvOne Hari Ini, Senin 20 Juni 2022: Rumah Mamah Dedeh, Kabar Arena, Menyingkap Tabir
Pada masa itu, desa-desa di kawasan perbukitan itu bisa bergabung dengan desa-desa tetangga dalam hal penggunaan lapangan sepak bola.
Pertandingan antardesa hampir dilakukan setiap tahun. Istilah zaman itu adalah "Tare Lot". Ini bahkan menjadi agenda tahunan, terutama di kala menyongsong Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia.
Misalnya di Waiwerang, ada lomba pacuan kuda dan pertandingan sepak bola antardesa. Tidak ada kompetisi antarwilayah selain kompetisi umum dengan sistem Tare Lot tersebut.
Klub-klub yang sering masuk lima besar bisa ditebak lantaran ketangguhan para pemainnya dalam mengolah si kulit bundar di arena rumput hijau.