Rp10 ribu hingga Rp100 ribu terkumpul, harapan mulai muncul, latihan terus berlanjut, segala persiapan sudah dimatangkan, meski lagi-lagi dengan keterbatasan, Amposh FC harus tetap jalan. Doa dan harapan mengiringi keberangkatan mereka, dengan menggunakan kapal feri menuju ibu kota Provinsi NTT.
Pada 16 Juli 2019, Selasa dini hari, kapal yang ditumpangi pun sandar di Pelabuhan Bolok, Kupang. Kebetulan pada saat itu tim Amposh FC berangkat bersama-sama dengan salah satu tim perwakilan dari Kabupaten Flotim.
Tampak raut wajah iri terlihat dari wajah pemain Amposh, bagaimana tidak? Tim tersebut dijemput oleh paguyubannya menggunakan bus yang bisa dikatakan mewah, lengkap dengan baliho “Selamat Datang”.
Sedangkan para pemain Amposh FC dijemput menggunakan mobil pick up dan diangkut bersama-sama dengan mobil box ikan kiriman salah satu pengusaha ikan asal Larantuka.
Kecewa? Tidak! Anak-anak tetap riang, mereka menertawakan keterbatasan itu, menjadikannya sebagai lelucon untuk ditertawai bersama-sama.
Baca Juga: Prediksi Sinopsis Cinta Setelah Cinta Sabtu 25 Juni 2022: Ayu di Depan Mulut Buaya, Begini Nasibnya
Pukul tiga dini hari WITA, tim mencari rumah warga yang telah dijanjikan untuk tempat penginapan mereka. Pengurus mencoba mengusik tidur pulas tuan rumah, mengabarkan bahwa tim telah sampai.
Anak-anak terlihat lapar. Dengan sigap pengurus mengantisipasi situasi itu. Nasi bungkus menjadi penganjal perut yang keroncongan lantaran diamuk gelombang laut.
Pukul enam pagi WITA, kunci rumah diberikan tuan rumah, kerja bakti dimulai, pembersihan lingkungan dilakukan, pembagian tugas diberikan.