FLORESTERKINI.com - Kabar gembira datang dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk seluruh insan pariwisata provinsi kepulauan ini.
Disparekraf telah mengumumkan setidaknya tujuh desa wisata di provinsi ini berhasil masuk dalam 500 besar nominasi Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2024.
Tentu saja pengumuman ini menunjukkan peningkatan potensi pariwisata di NTT dan wajib mendapat dukungan dari segenap pihak.
Desa-Desa Wisata Unggulan NTT
Kepala Disparekraf NTT, Noldy Pellokila, menyatakan bahwa masuknya tujuh desa wisata dalam nominasi ADWI 2024 menjadi indikator berkembangnya pariwisata di wilayah tersebut.
Dengan masuknya tujuh desa wisata ini, potensi pariwisata NTT terus berkembang dan mendapatkan perhatian publik I donesia.
“Puji Tuhan di 500 besar ini ada tujuh desa wisata yang masuk ADWI nanti akan dinilai lagi,” ujarnya kepada ANTARA di Kupang pada Rabu, 22 Mei 2024.
Adapun ketujuh desa wisata yang berhasil lolos nominasi tersebar di enam kabupaten.
Desa-desa tersebut antara lain Desa Wisata Fatumnasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Desa Wisata Hadakewa di Kabupaten Lembata, dan Desa Wisata Tiworiwu atau Kampung Adat Bena di Kabupaten Ngada.
Selain itu, ada juga Desa Wisata Wae Lolos dan Desa Wisata Liang Ndara di Kabupaten Manggarai Barat, Desa Wisata Pero Komba di Kabupaten Sumba Barat Daya, serta Desa Wisata Golo Loni di Kabupaten Manggarai Timur.
Dukungan Pemerintah untuk Pengembangan Desa Wisata
Noldy Pellokila mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, salah satu desa wisata di NTT berhasil mencapai tahap akhir penilaian, masuk dalam 50 besar desa wisata terpilih, yaitu Kampung Adat Praijing di Kabupaten Sumba Barat.
Dengan adanya tujuh desa yang masuk dalam 500 besar nominasi tahun ini, ia optimis bahwa setidaknya satu atau dua desa wisata dari NTT akan bisa lolos hingga penilaian akhir.
Untuk mendukung perkembangan desa wisata di NTT, pemerintah provinsi telah menyiapkan program promosi khusus dan menyediakan kendaraan khusus untuk mengantar wisatawan ke desa-desa wisata unggulan.
“Misalnya kalau mau ke Fatumnasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) ada bus yang disiapkan sehingga wisatawan mau ke lokasi tersebut,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Disparekraf NTT, Wemy Hermanus, menambahkan bahwa meskipun jumlah desa wisata dari NTT yang lolos hingga 500 besar pada tahun 2024 lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya, harapan tetap tinggi.
Pihaknya justru berharap dari tujuh desa yang lolos, ada yang berhasil masuk ke nominasi 50 besar.
Harapan ini ditunjang dengan fakta bahwa di setiap tahunnya, NTT selalu hadir dalam nominasi tersebut.
“Tetapi kita berharap semoga dari tujuh itu ada yang masuk juga, karena setiap tahun kita tidak pernah absen masuk nominasi 50 besar,” tambahnya.
Dengan masuknya sejumlah desa wisata dalam deretan 500 besar nominasi ADWI 2024, diharapkan pariwisata NTT semakin dikenal oleh wisatawan domestik dan mancanegara, sehingga meningkatkan daya tarik dan kunjungan wisata ke daerah ini.***