Mengenal Desa Lamreh di Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar Indonesia

- 18 September 2021, 07:40 WIB
Pesona Bukit Lamreh-Aceh Besar
Pesona Bukit Lamreh-Aceh Besar //Albar Rushman-Tangkap Layar YouTube

FLORES TERKINI – Mengunjungi provinsi yang indah seperti Aceh harus menjadi pilihan utama untuk liburan berikutnya.

Pasalnya, provinsi ini menawarkan banyak tempat wisata termasuk Desa Lamreh. Lokasinya berada di Kecamatan Masjid Raya dan termasuk dalam Provinsi Aceh Besar, Indonesia.

Mengapa menjadi tujuan yang baik untuk menghabiskan liburan? Beberapa turis mengatakan mereka terkesan dengan pemandangannya dan banyak situs bersejarah.

Baca Juga: Pantai Melawai yang Berbentuk Teluk, Tempat Berlabuh Kapal-kapal Besar Pengangkut Minyak

Tak heran, orang-orang terus berdatangan untuk menikmati berbagai aktivitas seperti fotografi, petualangan, relaksasi, jalan-jalan, dan masih banyak lagi. Alasan lainnya adalah wisatawan bisa belajar sejarah di sana.

Ukuran desa sekitar 300 hektar dan terdiri dari lanskap berbukit dan berbagai ukuran karst. Mungkin fitur terbaik dari desa ini adalah Kuta Lubhok dan Benteng Malahayati.

Tidak hanya menampilkan situs sejarah, wisatawan juga dapat menemukan pemandangan laut yang indah dan pepohonan yang rimbun.

Baca Juga: Batu Lungun, Makam Kuno Suku Dayak di Desa Merasa, Kabupaten Berau Kalimantan Timur

Di cakrawala, mereka mungkin melihat gunung dan awan yang menakjubkan juga. Kalau soal suasana, rasanya begitu menyegarkan, apalagi di pagi hari.

Satu-satunya kekecewaan terkait dengan rute yang tidak nyaman dan menantang. Hal ini membuat wisatawan harus berhati-hati saat menjelajahi Lamreh.

Fotografi adalah aktivitas paling populer di sana karena keberadaan bukit yang megah. Namun, butuh usaha untuk sampai ke spot terbaik untuk berfoto atau selfie.

Baca Juga: Pesona Wisata Pantai Pulau Tikus di NTT, Ada Spot Snorkeling yang Cocok Bagi Pemula

Wisatawan harus melewati daerah perbukitan yang dikelilingi laut lepas. Tempat itu bernama Bukit Kelindu Lamreh dan membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mencapai lokasi (menggunakan sepeda motor).

Bagi yang datang dengan berjalan kaki, dibutuhkan waktu sekitar 1 jam atau lebih untuk sampai ke sana. Jangan khawatir.

Upaya itu pasti sepadan, karena wisatawan mendapatkan pemandangan alam terbaik, terutama untuk fotografi.

Baca Juga: Pulau Cinta yang Populer di Gorontalo, Cocok untuk Pasangan Muda Berbulan Madu

Pesona selanjutnya adalah pemandangan pulau berpasir putih yang terletak di tengah laut.

Pepohonan rimbun tumbuh di atasnya, membuatnya tampak memesona dari jauh.

Faktanya adalah turis bisa sampai ke pulau itu, turis bisa pergi dengan perahu atau berenang.

Baca Juga: Sentosa Waterpark di Kecamatan Sambaliung Berau, Pilihan yang Tepat untuk Rekreasi Keluarga

Apa selanjutnya? Setelah menikmati pemandangan alam yang begitu megah, saatnya menikmati sejarah.

Orang-orang di Aceh memiliki versi mereka sendiri tentang Kisah Malin Kundang. Bukit ini menampilkan Batee Kapai (bangkai kapal raksasa), yang diyakini sebagai bagian dari Cerita Malin Kundang).

Untuk mempelajari sejarah, wisatawan dapat bertanya kepada penduduk setempat atau mendapatkan informasi dari pemandu wisata.

Baca Juga: Pantai Siung di Desa Duwet yang Dikenal dengan Garis Pantai Lanskap Berpasir Cokelat

Hal menyenangkan berikutnya yang bisa dilakukan adalah menjelajahi desa. Seperti disebutkan sebelumnya, ia memiliki banyak situs dan struktur bersejarah (terutama benteng kuno).

Pastikan untuk tidak merusak lingkungan saat menjelajahi tempat-tempat tersebut.

Adapun tipnya, lebih baik datang dengan pemandu wisata karena ia dapat menunjukkan rute terbaik untuk mengunjungi situs-situs tersebut.***

Editor: Eto Kwuta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x