Di sisi lain, ditanya terkait kesan yang didapatkan dalam kegiatan penggalian potensi Desa Pora, mahasiswa Politeknik Cristo Re, Maria Nathalia Pirang, mengaku bersyukur dan bangga bisa mendapatkan kesempatan praktik langsung di lapangan.
“Saya bersyukur bisa langsung praktik dan turun langsung ke masyarakat dan menyaksikan langsung proses tenun sarung Lio dan pengrajin seni bambu. Hal ini bermanfaat bagi kami sebagai mahasiswa,” tutur Nathalia.
Kegiatan menggali potensi Desa Pora tersebut diisi dengan kunjungan ke sejumlah spot wisata lainnya, seperti ke Kampung Adat Nggela, kelompok pengrajin bambu dan tenun ikat.
Sementara kegiatan itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan praktik kuliah lapangan dalam bentuk live in bersama warga setempat yang berlangsung selama enam hari, dari tanggal 6 hingga 12 Desember 2021.
Dari antara 22 mahasiswa/i yang menjalankan praktik kuliah lapangan tersebut, 13 orang di antaranya merupakan mahasiswa/i Semester I dan mahasiswa/i Semester III berjumlah sembilan orang.
Dalam praktik kerja lapangan di Desa Pora, ke-22 mahasiswa didampingi enam orang dosen, yakni Heri Adjo, Algon BT, S.S., M.Sc., Sonny Lamoren, S.Fil., M.Sc., Miki, S.Par., Vian, S.T., dan Vina S.Tr. Par.***